Subhan Syarief : Jangan Pilih Sekdakot Banjarmasin ‘Titipan’

0

PENGAMAT Tata Kota dan Ahli Jasa Kontruksi Dr H Subhan Syarif MT menyebut satu hal utama dalam menjalankan pemerintahan yakni aspek kemampuan sumber daya suatu daerah. “Aspek sumber daya keuangan yang tersedia sebagai penunjang dalam menjalankan sebuah pemerintahan. Ya, termasuk Kota Banjarmasin yang berrgantung pada aspek sumber daya keuangan,” ucap Subhan Syarief dalam keterangannya.

IA MENILAI di tengah pandemi Covid-19 yang berkepanjangan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat. Dan keuangan milik Pemkot Banjarmasin juga tersedot dalam penanggulangan sebaran wabah serta multi effect yang ditimbulkannya. “Nah, ditambah pula saat Januari 2021 lalu, Banjarmasin mengalami musibah banjir. Akibatnya anggaran cukup banyak terpakai untuk penanggulangan banjir,” tuturnya.

Nah, melihat kondisi demikian itulah, jelas Subhan Syarief, dalam menunjang manajemen kelola kota yang kuat dan mampu mengatasi persoalan ke depan (dampak Covid-19 dan bencana banjir) untuk  memicu pertumbuhan ekonomi cepat dibutuhkan Sekretaris Daerah Pemkot (Sekdakot) Banjarmasin. “Saya kira Sekdakot ke depan yang dipilih harus cermat dan tepa. Nah, bila salah pilih maka bisa saja memunculkan masalah baru, apalagi tak mampu mengatasi persoalan ke depan, khususnya pengaturan keuangan,” tandas alumni Institut Teknologi Negeri (ITN) Malang ini.

Untuk itu, Ia meminta, Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin dapat jeli mencari Sekdakot. “Jangan memilih hanya berlandaskan ‘kedekatan’ atau ‘titipan’ atau ‘janji politik’ atau ‘kesepakatan politik’ tapi diutamakan berdasarkan kebutuhan pengatasan terhadap  kondisi yang saat ini dihadapi Kota Banjarmasin,” papar mantan Ketua Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) ini.

BACA: Ada Sosok Joki Misterius di Lelang Jabatan Pemkot Banjarmasin?

Tak kalah penting, ucap Subhan Syarief, Sekdakot punya kemampuan dan pengalaman dalam mengelola serta mencari peluang untuk memberikan pemasukan keuangan bagi Kota Seribu Sungai ini.  Mengingat, sambungnya, dalam kurun 3-5 tahun ke depan, bahkan 10 tahun ke depan diperlukan kemampuan manajemen pengelolaan Kota Banjarmasin yang kuat,  dengan menggenjot PAD maupun  kas daerah.

Secara teknis, lanjutnya, Walikota Ibnu Sina sudah memiliki pengalaman dalam mengatur kebijakan arah Kota Banjarmasin. Lalu, Wakil Walikota Arifin Noor juga memiliki kemampuan serta pengalaman aspek pembangunan infrastruktur kota. “Tapi semuanya tidak bisa berjalan dengan baik bila Kota Banjarmasin tidak memiliki kemampuan sumberdaya keuangan yang memadai,” tukas mantan Ketua Ikatan Nasional Tenaga Ahli Konsultan Indonesia (Intakindo) itu.

Sebab itu, pintanya, Sekdakot sebagai orang ketiga dibutuhkan membantu orang nomor satu dan orang nomor dua di Kota Banjarmasin diperlukan orang berlatar belakang ahli pengelolaan urusan keuangan. “Mampu dan memiliki akselerasi mengali peluang untuk pemasukan serta pendapatan Kota Banjarmasin,” kata mantan Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalsel tersebut.

Untuk diketahui, kini enam kandidat melamar menjadi Sekdakot Banjarmasin itu. Terdiri lima orang dari Pemkot Banjarmasin dan satu orang dari Kabupaten Tanah Bumbu. Mereka adalah Subhan Nor Yaumil (Kepala Bakeuda), Safri Azmi (Kepala BKD), Iwan Ristianto (Kadinsos), Iwan Fitriadi (Kepala DP3A), Taufik Rivani (Kadispora) serta Ikhsan Budiman ( Staff Ahli Bupati Tanah Bumbu). Proses lelang jabatan Sekdakot Banjarmasin digelar, dan sementara posisi tersebut hanya diisi Pelaksana Tugas (Plt). (jejakrekam)

Penulis Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.