Stok Plasma Konvalesen Menipis, PMI Banjarmasin Berharap Pada Kebijakan Pemkot

0

STOK Plasma Konvalesen di kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Banjarmasin kembali menipis. Kondisi ini diperkirakan sudah terjadi pada satu bulan terakhir.

KEPALA Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, berkata menipisnya stok plasma kanvalesen lantaran belakangan ini sangat minim para pendonor.

Hal ini disebabkan lantaran banyak dari masyarakat yang sudah mendapatkan program vaksinasi Covid-19. Sedangkan syarat pendonor titer antibodi tidak bisa dilakukan jika seseorang sudah mendapat vaksin.

BACA : Penuhi Permintaan Plasma Konvalesen, UDD PMI Banjarmasin Berkolaborasi Dengan Polda Kalsel

“Jumlah pendonor sudah sebulan terakhir ini sudah sangat berkurang. Karena syarat pendonor tidak bisa dilakukan orang yang sudah bervaksin,” ucapnya, Selasa (30/3/2021).

Menurutnya, antibodi orang yang sudah divaksin tidak sebagus penyintas murni virus corona. Kondisi inilah yang membuat seseorang tak bisa menjadi pendonor plasma konvalesen.

“Antibodi yang terbentuk bukan karena tumbuh sendirinya akibat terpapar. Jadi mungkin kualitas plasma konvalesennya tidak sebagus yang terpapar murni. Tapi kita masih menunggu regulasi lagi dari pemerintah pusat atau WHO,” jelasnya.

Rama mengakui, permintaan terapi plasma konvalesen di tengah kondisi ini semakin meningkat. Namun stok di tempatnya justru malah menipis.

Hal ini membuat pihaknya harus beberapa kali meminta stok plasma konvalesen ke UDD Kota Surabaya. Karena di sana stok plasma konvalesen cukup melimpah.

“Memang setiap hari ada pengambilan bisa sampai 10 sampai 15 kantong, tapi langsung habis. Tidak bisa buat stok. Permintaan banyak sampai 25 kantong per harinya untuk rumah sakit,” ujarnya.

Kondisi seperti ini tentu tidak bisa hanya berdiam diri, dia berharap ada kebijakan dari Pemerintah Daerah untuk mewajibkan pegawai mereka yang penyintas Covid-19 sebagai pendonor plasma.

Meski hal tersebut sudah dilakukan oleh rumah sakit, yang bekerjasama dengan PMI Kota Banjarmasin.

“Secara pribadinya sudah banyak. Tapi kita harapkan juga ada instruksi langsung dari kepala daerah. Seperti di Surabaya mereka aktif sekali. Bahkan stoknya berlebihan sampai mengirim ke Jakarta,” harapnya.(jejakrekam)

Penulis Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.