Ramah, Hubungan Manusia dan Lingkungan

0

Oleh : Dr Fahrianoor

RAMAH, satu kata ini mudah sekali untuk diungkapkan, oleh siapapun juga. Jika kata ramah ditujukan pada hubungan antar manusia, maka bermakna baik hati, menarik baik tutur kata dan budi pekerti.

RAMAH pada konteks manusia merupakan kepribadian. Setiap interaksi antar manusia “ramah” menjadi syarat agar hubungan menjadi nyaman dan menunjukkan kualitas diri seseorang. Ramah ternyata tidak hanya bermakna hubungan antar manusia, tetapi juga manusia dengan lingkungan. Hubungan dengan lingkungan “ramah” bisa bermakna aman dan mudah digunakan (menurut; KBBI).

Ketika interaksi berlangsung secara ramah, tentunya interaksi tersebut melahirkan saling pengertian, memunculkan kesepahaman dan kesepakatan bersama. Namun jika berlangsung tidak ramah, tentunya berbuah konflik, lalu rasa tidak aman dan nyaman.

Nah bagaimana hubungannya dengan konteks lingkungan. Apabila hubungan atau interaksi manusia dengan lingkungan berlangsung dengan ramah maka ada rasa nyaman dan aman. Udara segar, pandangan yang menyejukkan mata dan hati.

BACA : Banjir Melanda, Walhi Sebut Bukti Kalsel Sudah Darurat Bencana Ekologis

Namun ketika hubungan manusia dan lingkungan berlangsung tidak ramah, tentunya konflik terjadi. Yang oleh manusia didefinisikan sebagai “bencana”, ada juga yang memahaminya ujian lalu digunakan bahasa kepasrahan ini sudah takdir. Jika bencana itu takdir, begitu “kejamkah” Sang Maha Kuasa, menghukum itu akibat kesalahan. Takdir tidak cukup dipahami secara sederhana.

Bencana merupakan bukti adanya interaksi antara manusia dengan lingkungan yang berlangsung secara tidak ramah. Manusia sebagai aktor utama yang aktif tentunya harus bertanya, apa yang telah dilakukan sehingga lingkungan jadi tidak ramah.

Banjir, tanah longsor, asap, kebakaran hutan merupakan wujud atau buah ketidak ramahan manusia dengan lingkungan. Contoh kasus ini bisa kita saksikan di dalam keseharian kita. Seruan saya di akhir tulisan ini, ayoo kita mulai bersikap Ramah.(jejakrekam)

Penulis adalah Staf Pengajar di FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM)

(Isi dari artikel ini sepenuhnya tanggungjawab penulis bukan tanggung jawab media)

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.