Habib Banua Tolak Langkah Pemerintah yang Permudah Investasi Miras

0

PEMERINTAH menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang diteken kepala negara pada 2 Februari 2021 lalu, yang merupakan turunan dari Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

DALAM Perpres tersebut diatur perizinan investasi untuk industri minuman keras (miras) atau beralkohol diberikan di empat provinsi, yaitu Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, dan Papua. Jika penanaman modal dilakukan di luar daerah tersebut, maka harus mendapat ketetapan dari Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang berdasarkan usulan gubernur.

BACA: Isu Reshuffle Menguat, Habib Banua Usulkan Figur MHM Jadi Menteri

Izin dan syarat yang sama juga berlaku untuk industri minuman mengandung alkohol anggur. Dengan izin ini, industri miras bisa memperoleh suntikan investasi dari investor asing, domestik, koperasi, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Putusan pemerintah mempermudah inivestasi miras mendapatkan kritik tajam dan penolakan dari banyak pihak, salah satunya Habib bdurrahman Bahasyim anggota DPD RI perwakilan Kalimantan Selatan. Dia dengan tegas menolak rencana pemerintah untuk mempermudah investasi miras.

“Saya sedih mendengar keputusan Presiden (mempermudah investasi miras) tersebut, apakah orang orang terdekat presiden yang tidak memberi masukan dengan baik kepada presiden?,” ujar Habib Banua sapaan akrabnya, Minggu (28/2/2021) kepada jejakrekam.com.

BACA JUGA: Terdakwa Kasus Penganiyaan Saat Pesta Miras di Kelayan B Dituntut Dua Tahun Penjara

Dia menilai mempermudah investasi miras suatu keputusan yang tidak mencerdaskan bangsa. Bahkan membuat para pemuda harapan bangsa menjadi generasi gagal, sebab miras menyebabkan akal pemuda menjadi rusak, mental menjadi terganggu, dan raga menjadi hancur.

“Saya tidak mengerti dengan keputusan presiden ini, saya sedih karena presiden telah menerima masukan yang sangat menyesatkan, saya berharap presiden kembali membetulkan arah kompasnya menuju pembangunan Indonesia yang maju dan beradab,” tutup Habib Banua.(jejakrekam)

Penulis Husaini
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.