LPM INTR-O FISIP ULM Luncurkan Majalah Terbaru, Bahas Problem Banjir dan Sungai di Banjarmasin

0

LEMBAGA Pers Mahasiswa (LPM) INTR-O Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat (ULM) kembali menerbitkan produk jurnalistik berupa majalah digital. Garapan pengurus dan anggota diklat edisi ke-6 ini membedah problem banjir dan carut marut sungai di Kota Banjarmasin.

PIMPINAN Umum LPM INTR-O, Ahmad Ridho Anshori, bilang bahwa topik ini diambil mengingat kota ini sempat dilanda banjir besar. Tepatnya pada pertengahan Januari 2021 tadi.

“Sudah sangat lama tidak terjadi bencana sebesar ini. Tentunya mengejutkan kita semua. Maka dirasa perlu bagi kami untuk mengangkat isu ini agar bisa diketahui oleh khalayak luas,” ucap mahasiswa Administrasi Publik 2018 FISIP ULM ini kepada jejakrekam.com.

Adapun sejumlah topik yang dibahas yakni bagaimana pemerintah mestinya melakukan revitalisasi dan normalisasi sungai hingga penataan kota secara umum untuk mencegah terjadinya banjir. Selain itu, ada pula disinggung mengenai kondisi sungai di Banjarmasin yang sudah tercemar limbah dan juga beberapa tulisan ringan lainnya.

BACA JUGA: Banjir Terus Mengintai, Pengamat Minta Pemkot Banjarmasin Siapkan Kebijakan Mikro dan Makro

“Harapannya, semoga ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama, agar bisa merubah perilaku kita dalam membuang sampah di sungai dan juga menjadi catatan bagi pemerintah daerah agar terus berbenah bersama untuk merubah perilaku masyarakat dan juga perbaikan kebijakan publik ke depannya,” kata dia.

Usai meluncurkan majalah digital, Ridho membeberkan bahwa pihaknya tengah sedang mengurus produk cetak dari majalah ini. Bersama pengurus, ia menarget akan mengirimkan edisi kali ini Pemerintahan Kota Banjarmasin, hingga Pemerintah Provinsi Kalsel.

Pesan untuk anggota INTR-O, Ridho bilang bahwa semua para anggota yang terlibat menjadikan pengalaman pertamanya dalam menulis majalah yang berkaitan dengan isu tata Kota Banjarmasin. Ke depan, ia berharap agar ini menjadi batu loncatan bagi para anggota, terlebih topik yang diangkat merupakan isu yang bisa dikatakan sensitif.

“Tentunya ini merupakan hal yang baik untuk mendidik karakter dari anggota anggota baru nanti untuk dapat beradaptasi dengan cepat terhadap setiap permasalahan yang ada di lingkungan kampus dan untuk melatih kepekaan mereka di dalam dunia jurnalistik,” tandasnya.

BACA JUGA: Tangani Banjir, Walikota Banjarmasin Minta Bangunan yang Menutup Aliran Sungai Dibongkar

Pemimpin Redaksi LPM INTR-O, Nadya Rahmeinasari, menjelaskan ada 33 anggota diklat yang ikut terlibat dalam penggarapan majalah kali ini.

“Mereka menggali data ke lapangan, upaya mengonfirmasi ke pihak Pemerintah Kota Banjarmasin,” ucap pemimpin redaksi Nadya Rahmeinasari kepada jejakrekam.com, pada Kamis (25/2) malam hari.

Kata Nadya, pembagian tim dalam majalah ini terdiri dari beberapa bindam. Setiap bindam diisi tiga anggota untuk ditugaskan dalam mengerjakan rubrik yang telah disusun oleh pengurus LPM INTR-O.

Saat ditanya kesulitan menggarap majalah ini, Nadya mengungkap bahwa kesulitan utama ada pada sulitnya akses dan waktu saat bertemu narasumber.

“Ada anggota terjun ke lapangan, saat menunggu (upaya konfirmasi) untuk wawancara. Seharian nunggu hasilnya kosong, tak ketemu narasumber karena ada alasan kesibukan tertentu,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Rahim
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.