Tangani Banjir, Walikota Banjarmasin Minta Bangunan yang Menutup Aliran Sungai Dibongkar

PEMERINTAH Kota Banjarmasin mengingatkan semua pemilik ruko dan tempat lain yang memiliki jembatan bangunan gedung (JBG) menutup aliran sungai agar segera membongkarnya secara swadaya.

PERMINTAAN ini dimuat dalam Surat Edaran Walikota Banjarmasin tentang Pembongkaran Bangunan di Atas Sungai untuk Mengatasi Genangan Akibat Banjir di Kawasan Perkotaan dan Permukiman.

Surat tertanggal 26 Januari 2021 tersebut telah ditandatangani Walikota Ibnu Sina. Dia bilang, pemilik ruko atau bangunan bisa memastikan bahwa bangunannya tidak menghambat aliran air atau menutupi sungai, hingga membuat aliran air sungai tersumbat.

“Sifatnya imbauan. Agar saluran-saluran yang tertutup apalagi yang tersumbat kiranya bisa dipastikan bisa berjalan dengan baik. Kami minta kesadaran masyarakat,” ucapnya.

Seusai surat edaran diterbitkan, Ibnu mengaku bakal memberikan waktu kepada Dinas PUPR Kota Banjarmasin dan pengawasan bangunan untuk melihat kondisi di lapangan.

Yang mana bangunan yang menghalangi alur atau menyumbat sungai akan dilayangkan teguran terlebih dahulu.

“Kemudian, dilakukan pembongkaran. Tapi sekali lagi kami harapkan kesadaran dari masyarakat terlebih dahulu” tambahnya.

Lantas, di mana saja titik-titik yang menjadi prioritas pembongkaran? Ibnu mengungkapkan yakni di sepanjang Jalan Ahmad Yani dari kilometer satu sampai enam, Jalan Veteran dan Jalan Pramuka.

“Untuk Jalan Ahmad Yani, itu baik yang arah keluar maupun kedalam kota,” tutupnya.

Sebelum ini, Pemkot Banjarmasin terus berupaya melakukan penanganan terhadap banjir yang melanda kota berjuluk Seribu Sungai.

Berbagai usaha telah dilakukan, mulai dari pompanisasi sampai pembongkaran bangunan yang dianggap menghalangi hingga menyumbat aliran air ke Sungai Martapura.

Selain itu, pengerukan sungai juga tampak dilakukan (27/1/2021), di kawasan bekas pembongkaran belasan kios Pasar Kuripan. (jejakrekam)