Pengrajin Meubel Aluminium di Amuntai Keluhkan Naiknya Harga Bahan Baku

0

MASA pandemi virus Corona (Covid-19) berkepanjangan, berdampak bagi pengusaha kelas menengah ke bawah. Hal ini dirasakan para pengrajin meubel aluminum di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Kalimantan Selatan.

SALAH satu pengrajin meubel aluminium Desa Tapus, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten HSU, Iriannor mengungkapkan akibat wabah Corona berkepanjangan, semua bahan bahan baku mengalami kenaikan harga. Hal ini berdampak pada angka penjualan lemari berbagai merk aluminium.

“Yang kami rasakan sekarang bagi pengusaha kecil menengah saat ini, terkendala  mencari bahan baku, sekarang susah mencari. Bahkan, harga bahan baku mengalami hingga 20 persen dari harga sebelumnya,” ujar Iriannor kepada jejakrekam.com di Amuntai, Kamis (25/2/2021).

Akibat harga bahan baku naik, praktis harga penjualan barang pun ikutan naik. Padahal, kondisi perekonomian hingga kini belum membaik sepenuhnya. Iriannor pun berharap, di tengah sulitnya perekonomian saat pandemi ini, untuk bahan baku dapat kembali stabil harganya.

“Saya mewakili pengusaha meubel aluminium lainnya mengharapkan harga bahan baku mudah dicari dan untuk harganya bisa stabil kembali,” harapnya.

Iriannor mengungkapkan, perkembangan industri kerajinan meubel aluminium berskala kecil ini di Kabupaten HSU masih menjadi tulang punggung para pengrajin. Terlebih lagi, usaha ini masih banyak diminati masyarakat Kabupaten HSU. “Pengrajin banyak menggantungkan hidup dari pekerjaan meubel aluminium ini,” tegasnya

Iriannor menambahkan, untuk ini menekuni sebagai pengrajin aluminium ini, kurang lebih selama dua tahun lamanya. “Alhamdulillah untuk daya beli meubel aluminium ini cukup diminati masyarakat. Usaha yang kita jalani ini merupakan usaha turun menurun dari orang tua,” sebutnya

Sementara itu, dari bahan aluminium didatangkan dari Pulau Jawa ini, bisa menghasilkan berbagai produk. Di antaranya lemari pakaian, meja tv, tempat jemur pakaian, wastafel dan lainnya.(jejakrekam)

Penulis Muhammad
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.