Minggu Pagi, Bupati HSU-Balangan dan Wabup HST Bicara Ketahanan Pangan di Diskusi Virtual Jejakrekam.com

0

ARAH kebijakan penguatan ketahanan pangan dalam menghadapi masa sulit seperti pandemi virus Corona (Covid-19) sangat dibutuhkan para pengampu kebijakan.

KHUSUSNYA untuk zona Hulu Sungai yang memiliki karakteristik berbeda akan diungkap dalam diskusi virtual gelaran jejakrekam.com pada Minggu (16/8/2020) pagi mulai pukul 09.00 Wita hingga selesai.

Diskusi virtual di aplikasi Zoom Video Conferencing ini akan menghadirkan dua bupati berpengalaman. Yakni, Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) H Abdul Wahid HK dan Bupati Balangan, H Ansharuddin.

Karakteristik HSU dengan episentrum Kota Amuntai sebagai kota kreatif mengandalkan sektor perdagangan dan jasa di Banua Anam, plus Balangan yang kaya dengan sumber daya alam.

BACA : Jejakrekam Gelar Diskusi Virtual, Bedah Ketahanan Pangan Kalsel di Tengah Pandemi Covid-19

Tak hanya dua bupati, Wakil Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) Berry Nahdian Forqan yang terus mendorong kebijakan ‘hijau’ lewat penguatan sektor pertanian akan ikut menjadi narasumber dalam diskusi virtual bertajuk Menguak Arah Kebijakan Ketahanan Pangan Kalsel Pasca Covid-19 dan Ancaman Resesi Ekonomi, Mau Dibawa ke Mana?

Selain itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalsel Syamsir Rahman pun akan mengungkap arah kebijakan yang akan diambil pemerintah provinsi dalam mengatasi dua hal tersebut.

Diskusi ini juga diikuti Ketua Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin Sukhrowardi dan pengamat yang juga Ketua LPKJ Kalsel, Subhan Syarief dipandu wartawan kawakan, Rasyidi ini bisa diakses di Zoom VC 123 123 123.

Sumbang saran para peserta diskusi virtual dalam edisi kemerdekaan ini merupakan agenda rutin yang digelar media online jejakrekam.com guna mengembangkan budaya saling sinergi dalam membangun daerah.

BACA JUGA : Paling Tangguh Selama Pandemi, Pemkab Banjar Komitmen Perkuat Pertanian

Ketua Fraksi Golkar DPRD Banjarmasin Sukhrowardi menilai dari diskusi virtual tentu banyak kiat dan solusi konkret yang bisa dilahirkan, sehingga bisa dimanifestasikan dalam garis kebijakan daerah.

“Kita akui pandemi Covid-19 ini mengancam semua sendi kehidupan masyarakat, bukan hanya soal kesehatan tapi juga masalah ekonomi. Terlebih lagi, soal ketahanan pangan sangat erat kaitan dengan hajat hidup orang banyak. Kita berharap dari paparan para narasumber ini akan tergambar langkah yang akan diambil ke depan,” tutur Sukhrowardi kepada jejakrekam.com, Sabtu (15/8/2020).(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.