Terus Dipantau Aparat TNI, Kesadaran Warga Pasar di Banjarmasin Terapkan Protokol Kesehatan Mulai Terlihat

0

APARAT berseragam loreng-loreng saban hari memasuki kawasan pasar-pasar yang ada di Banjarmasin, terutama di Pasar Baru, Pasar Ujung Murung dan Pasar Sudimampir yang menjadi pusat keramaian di ibukota Kalimantan Selatan.

TEGURAN dan tindakan tegas pun diterapkan personel dari Kodim 1007/Banjarmasin dalam mendisiplinkan warga pasar untuk patuh dengan protokol kesehatan pencegahan virus Corona (Covid-19).

Dengan status tanggap darurat pasca pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Banjarmasin, para pedagang dan pengunjung pasar pun diharapkan taat dan mematuhi anjuran pemerintah.

Hingga per Selasa (16/6/2020), berdasar data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalsel mencatat ada tambahan 169 kasus baru yang terjadi.

“Ini memprihatinkan, karena banyak warga Kalsel terkhusus Banjarmasin yang terkena Covid-19. Bahkan, hari ini saja sudah ada 169 orang,” ucap anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PDIP HM Rosehan Noor Bachri kepada jejakrekam.com, Selasa (16/6/2020).

BACA : Walikota Tunjuk Dandim Banjarmasin Pegang Komando Tanggap Darurat Pasca-PSBB

Ironisnya, beber Rosehan, Kalsel kini mengalahkan DKI Jakarta yang berada di urutan keempat. ‘Juara’ kasus Covid-19 pun dipegang Jawa Timur dengan 245 kasus, disusul Sulawesi Selatan dengan 175 kasus dan Kalsel dengan 169 kasus. Sedangkan, DKI Jakarta tercatat ada 101 orang terpapar Covid-19.

“Ayo, kita terus disiplin dengan protokol kesehatan. Jangan sampai Kalsel berada di puncak kasus Covid-19 di Indonesia,” cetus Rosehan NB.

Sementara untuk Banjarmasin, secara kumulatif tercatat ada 919 warganya terinfeksi Covid-19, di antaranya 771 orang dirawat, 51 orang sembuh dan 97 warga telah meninggal dunia. Sedangkan, orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 418 orang, dan 160 pasien dalam pengawasan (PDP).

Serma Firmansyah, Babinsa Koramil 1007-02/Banjarmasin Selatan mengakui tingkat kedisiplinan warga pasar mulai membaik, dengan banyaknya yang mengenakan masker, menyiapkan tempat cuci tangan dengan sabun dan lainnya.

“Kami ingin terus memantau sejauhmana warga pasar itu disiplin dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Makanya, sosialisasi dari satu toko dan kios ke tempat yang lain, kami lakukan agar pesan itu sampai dan diterapkan masyarakat,” kata Firmansyah.

BACA JUGA : Cek ke Lapangan, Dandim Banjarmasin Dapati Rumah Makan Belum Terapkan Prokotol Kesehatan

Meski begitu, anggota Satgas Disiplin Protokol Kesehatan Banjarmasin mengakui banyak ada satu atau dua warga yang masih membandel.

“Istilahnya, macal (dalam bahasa Banjar), susah dikasih tahu. Namun, secara umum, para pedagang dan pengunjung sudah mengetahui protokol kesehatan Covid-19,” kata Firmansyah.

Bagi warga yang tak mengenakan masker saat ditemui tim satgas, langsung diberi alat pelindung hidung dan mulut itu. Sedangkan, di setiap toko diwajibkan untuk menyediakan wastafel dan sabun.

“Tiap hari hasil dari pemantauan di lapangan terus kita laporkan ke atas. Alhamdulillah, saat ini sudah mulai tumbuh kesadaran masyarakat,” katanya.(jejakrekam)

Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.