Produksi Menurun, Harga Telur di Pasaran Terpantau Mulai Naik

0

HARGA telur mulai merangkak naik di pasaran seiring dengan menurunnya jumlah pasokan yang terbatas dari daerah penghasil produksi sepekan terakhir.

HAL tersebut diungkapkan salah satu pedagang telur di Pasar Sentral Antasari, Adi N-Talu mengatakan sudah sepekan ini seluruh jenis telur mengalami kenaikan harga akibat pasokannya yang terbatas.

“Untuk jenis Telur Ayam Ras misalnya sudah dijual Rp22.000 perkilonya untuk harga partai. Padahal sebelumnya hanya mencapai Rp18.000 – Rp19.000 perkilonya,” ungkapnya, Rabu (10/6/2020).

BACA : Permintaan Meningkat, Harga Telur Merangkak Naik

Lalu untuk jenis Telur Ayam Kampung menjadi Rp2.200 perbiji, dari sebelumnya hanya Rp1.800 perbiji. Kemudian untuk Telur Itik dari Rp1.800 perbiji kini menjadi Rp2.400 perbiji. Sedangkan untuk Telur Puyuh dari Rp300 perbiji menjadi Rp400 perbiji.

“Sudah beberapa pekan ini kami kesulitan mendapatkan pasokan telur dari Surabaya. Kalau pun dapat itu hanya dari peternak lokal, itu pun jumlahnya sangat terbatas,” keluhnya.

Tidak berbeda, H Asmah, salah satu pedagang telur di Pasar Lama Banjarmasin juga mengakui harga telur kembali mengalami kenaikan sepekan terakhir.

Padahal dari sisi permintaan pasar tidaklah begitu besar, namun karena stoknya terbatas membuat harganya mengalami kenaikan.

BACA JUGA : Pasokan Berkurang, Harga Telur Ayam Kampung Merangkak Naik

“Sejak Pandemi Covid-19 masuk ke Kalsel permintaan telur turun 20-30 persen dibanding hari biasa. Walau kini pun Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) telah berakhir, belum juga dapat membuat permintaan telur kembali lagi seperti biasa,” tukasnya.

Penulis Akhmad Faisal
Editor Siti Nurdianti

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.