Foto : Akhmad Faisal
JELANG lebaran sejumlah kebutuhan pokok di pasaran mengalami permintaan yang cukup meningkat, otomatis membuat harganya mulai beranjak naik tak terkecuali jenis telur.
MENURUT pantauan disalah satu pasar terbesar di Kota Banjarmasin, yakni Pasar Sentral Antasari dari 4 jenis telur, 3 sudah mulai mengalami kenaikan harga dalam 2 hari terakhir.
“Untuk telur ayam ras kini Rp 19.000 perkilo, sebelumnya hanya Rp 18.000 perkilo. Lalu untuk telur itik dari Rp 2.000 perbiji menjadi Rp 2.300 perbiji. Begitu pula dengan telur puyuh dari Rp 300 perbiji menjadi Rp350 perbiji,” ungkap salah satu pedagang telur di Pasar Sentral Antasari Banjarmasin Adi N-Talu.
BACA : Pasar Harum Manis Dan Sentra Antasari Sepi
Sedangkan untuk jenis Telur Ayam Kampung harganya masih terpantau stabil, yakni dibandrol Rp2.500. “Kenaikan sendiri memang dipicu mulai naiknya permintaan jelang lebaran. Kalau untuk stoknya dari Pulau Jawa masih lancar dan aman,” tambahnya.
Walau mengalami kenaikan, namun jika dibandingkan tahun sebelumnya kenaikan tahun ini masih tidak seberapa. Karena di tahun lalu kenaikan harga telur bisa tembus hingga Rp 3.000 sampai Rp4.000 perkilonya.
“Hari ini kan karena dampak Covid-19, permintaan tidak lagi sebanyak tahun lalu. Makanya harganya masih terpantau stabil, kalau pun ada yang naik tidak banyak,” katanya.
BACA JUGA: Jelang Idul Fitri, Disdag Balangan Pantau Harga Sembako
Sementara itu, Azhar, salah satu pedagang telur di Pasar Lama Banjarmasin juga mengakui di tahun ini penjualan telurnya tidak sebanyak tahun lalu. Tidak adanya even buka puasa bersama dan menurunnya daya beli masyarakat menjadi alasan turunnya penjualan telur selama Ramadhan.
“Kalau dulu kan kebutuhannya telur banyak, baik untuk even buka bersama, membuat kue hingga untuk kebutuhan rumah tangga. Tapi semenjak Covid-19 ini permintaan telur turun hingga 30-40 persen dibanding hari biasa,” imbuhnya.(jejakrekam)