Tunggu Lampu Hijau dari Kemenkes, Skenario PSBB Banjarbaru Telah Dimatangkan

0

INGIN menyusul model pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang telah diterapkan di Banjarmasin, Pemkot Banjarbaru pun menyiapkan skenario untuk metode memutus mata rantai penyebaran virus Corona (Covid-19) lewat pembatasan gerak publik itu.

PERMOHONAN untuk menerapkan PSBB di Kota Banjarbaru dikabarkan telah mendapat lampu hijau Kementerian Kesehatan.

Terkait adanya lampu hijau atau izin dari Kementerian Kesehatan untuk menerapkan PSBB tersebut, Walikota Banjarbaru, Nadjmi Adhani mengatakan bahwa kepastian izin untuk menerapkan PSBB belum diterima pihaknya dari Kementerian Kesehatan.

Namun, beber dia, persiapan demi persiapan pihaknya lakukan untuk menerapkan PSBB terus dimatangkan.

BACA : Banjarbaru-Tanah Bumbu-Banjar dan Batola Bakal Susul Banjarmasin Terapkan PSBB

Nadjmi menyebut pihaknya telah menyampaikan penjelasan kepada DPRD Banjarbaru tentang segala persiapan yang dilakukan. Misalnya, persiapan penyaluran dan pendistribusian bantuan seperti jaring pengaman sosial dengan melibatkan Tim Gugus Tugas sampai ke kelurahan.

“Kesiapan lainnya seperti  penjagaan di posko-posko pintu masuk. Melihat persiapan yang sudah semakin matang, maka apabila turun SK Menteri Kesehatan kita akan lebih siap,” tegas Nadjmi Adhani kepada jejakrekam.com di Banjarbaru, Kamis (7/5/2020).

Anggota DPRD Banjarbaru, Emi Lasari mengingatkan beberapa hal yang harus disiapkan Pemkot Banjarbaru sebelum menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dalam upaya penanganan panedemi Covid-19.

Hal itu, beber Emi, dimulai dengan melakukan sosialisasi hingga sampai ke masyarakat, dan juga simulasi dengan semua komponen yang terlibat.

Ketua DPD PAN Banjarbaru ini juga menyoroti persoalan penyaluran bantuan bagi masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. Misalnya, pentingnya proses pendataan agar tidak terjadi tumpang tindih pada penyalurannya, misalnya untuj jaring pengaman sosial.

“Keakuratan data warga terdampak pandemi sangat penting agar tidak menimbulkan gejolak di lapangan,” ucapnya.

BACA JUGA : Galang Donasi, Klinik Halim Medika Banjarbaru Gulirkan Program Rapid Test Gratis

Menurut Emi, perlu adanya data sebaran covid yang lengkap sampai level RT yang bisa menjadi salah satu indikator bahan evaluasi setelah PSBB di lakukan.

“Dari hasil evaluasi akan terlihat apakah efektif  atau tidak penerapan PSBB memutus mata rantai covid 19,” pungkas aktivis perempuan era Reformasi ini.(jejakrekam)

Penulis Syahminan
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.