Warga Terpaksa Harus Memutar, Ferry Penyeberangan Tamban-Banjar Raya Ditutup Sementara

0

PINTU perbatasan kota tak hanya di jalur darat saja yang dijaga ketat, ternyata akses sungai yang menghubungkan dengan daerah tetangga seperti Kecamatan Tamban, Kabupaten Barito Kuala (Batola) juga ditutup Pemkot Banjarmasin.

INI terlihat di kawasan ferry penyeberangan Tamban-Banjar Raya, Jalan PM Noor, Kelurahan Pelambuan, Banjarmasin Barat, usai penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang efektif sejak Jumat (24/4/2020), hingga berakhir pada Kamis (7/5/2020) mendatang.

Hasilnya, beberapa warga Tamban pun tak bisa lagi menyeberang memasuki wilayah Kota Banjarmasin, karena kapal penyeberangan yang biasa sandar pun tak terlihat sejak Jumat (24/4/2020) lalu.

Ini tambah, Banjarmasin juga memberlakukan jam malam sejak pukul 21.00 atau pukul 9 malam, hingga pukul 06.00 Wita atau jam 6  pagi.

BACA : Mulai Hari Ini, Perbatasan Kota Banjarmasin Ditutup Total Saat Jam Malam

Arman, warga Tamban mengkaui sejak Banjarmasin memberlakukan PSBB untuk mencegah penularan virus Corona melalui pembatasan aktivitas warga juga berimbas terhadap operasional ferry penyebarangan.

“Setahu saya, kapal penyeberangan dari Banjar Raya ke Tamban sudah ditutup. Beberapa hari ini, tidak ada lagi yang bersandar di Pelabuhan Banjar Raya,” ucap Arman kepada jejakrekam.com, Rabu (29/4/2020).

Ia mendengar informasi hanya dermaga ferry penyeberangan muara Mantuil di Jalan Peringi Kecil, Mantuil yang dibuka. Itu pun jumla penumpang dibatasi. Hanya memuat sedikitnya dua sepeda motor, berbeda dengan ferry Tamban yang lebih besar dan memuat banyak motor.

Bukan hanya ferry Tamban, penutupan juga dialami ferry penyeberangan untuk wilayah Sungai Lauk, Kecamatan Tamban dan Soebarjo-Jelapat ke Pasar Terapung Kuin Alalak. “Karena wilayah Banjarmasin ditutup, ya terpaksa kapal ferry tidak bisa menyeberangkan penumpang ke sini,” ucap Arman.

BACA JUGA : Tangani Dampak Wabah Corona, Pemkab Batola Siapkan Jaring Pengaman Sosial

Ia pun terpaksa harus memutar lebih jauh untuk pulang ke Tamban, akibat beberapa jasa penyeberangan ditutup. “Kami memutar mencari ferry penyeberangan yang masih buka. Walau harus menunggu lebih lama,” kata Arman.

Warga Jalan Barito Hulu, Banjar Raya, Muhammad Abduh mengakui ferry penyeberangan Tamban sudah ditutup beberapa waktu lalu, ketika Banjarmasin menerapkan PSBB. Biasanya saban hari, sedikitnya ada dua kapal ferry yang melayani sejak pagi hingga malam hari, berakhir sekitar pukul 22.00 Wita.

“Bulan Ramadhan biasanya ramai. Sekarang, sepi karena tidak ada lagi ferry penyeberangan antara Banjar Raya ke Tamban. Kabarnya, orang-orang yang mau pulang menyeberang, terpaksa menuju ke Mantuil atau memutar melalui Jalan Anjir melalui Jalan Trans Kalimantan,” tutur Abduh.(jejakrekam)

Pencarian populer:Fery tamban ke mantuil,ke tamban lewat mantuil
Penulis Sirajuddin
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.