Omzet Turun Drastis, Usaha Potong Rambut Siap Tutup Saat PSBB Diterapkan

0

IMBAS dari pandemi virus Corona dan berakibat pada munculnya kebijakan physical distancing (jaga jarak fisik) benar-benar mematikan semua sektor mata pencarian ekonomi masyarakat. Itu terbukti dari lumpuhnya usaha para pedagang pasar dan maupun bisnis jasa.

SALAH satunya usaha Barbershop atau potong rambut yang dimiliki Rizal. Buktinya, sejak Covid-19 ini melanda Kota Banjarmasin terutama, Rizal mengakui omzet yang dirasakannya menurun hingga 50 persen.

Kepada jejakrekam.com, Rizal mengungkapkan, sebelum mewabahnya Covid-19 di Kota Banjarmasin ini, terhitung pelanggan yang datang ke tempatnya itu bisa mencapai 8-12 orang per harinya, dengan tarif Rp 25-40 ribu. Jika ditotal rata-rata omzet yang diterima Rizal bisa mencapai Rp 400 per hari.

BACA: Lelang Batal, Ada 2.518 Pelaku Usaha Konstruksi di Kalsel Terdampak Corona

“Setelah virus Corona ini, pelanggan yang datang itu rata-rata bisa maksimal bisa sampai delapan orang saja,” kata Rizal, Senin (20/4/2020).

Dengan honor yang dikeluarkan untuk dua pegawainya itu sekitar Rp 2-3 juta per bulan. Kini, satu dari dua pegawai usaha potong rambut yang bernama Barbershop Garage ini harus dirumahkan untuk sementara lantaran omzet yang kini menurun drastis.

“Sebelum adanya wabah ini, dua karyawan yang saya  tetap bekerja dengan normal. Akan tetapi sekarang satu pekerja memilih untuk beristirahat dirumah,” ucap Rizal.

Pria berusia 23 tahun ini menuturkan, setelah hebohnya virus Corona saat ini, ia pun turut mengurangi jam operasional pegawai yang masih bekerja.

Bahkan, demi memberikan rasa aman kepada pengunjung yang datang, pria asli Banjarmasin ini harus menyemprotkan cairan disinfektan di tempat usahanya itu setiap hari. Karena disinfektan diyakini mampu membunuh semua virus dan bakteri.

“Sebelum dan setelah tutup saya semprotkan cairan disinfektan, dan menyediakan tempat cuci tangan didepan pintu masuk, begitu pula dengan karyawan diwajibkan harus mengenakan masker N95,” ujarnya.

Selain itu, ia juga siap menaati aturan Pemkot Banjarmasin yang akan menerapkan sistem Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), yang mana ada beberapa aturan untuk menutup tempat usaha.

BACA JUGA: Sikapi PSBB, Suripno Sumas Bantu Beras untuk Masyarakat

Pria yang dulunya bersekolah di SMAN 3 Banjarmasin ini juga berencana akan memberikan promo masker gratis kepada semua pelanggannya saat PSBB diberlakukan.

“Jika nanti pemerintah minta tutup, ya kita harus tutup, itu juga mendukung upaya pemerintah dalam menangani virus ini. Semoga Covid-19 ini cepat berakhir,” harapnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.