Data Warga Miskin, APD Buatan Banjarbaru Didistribusikan ke 10 Puskesmas

0

WAKIL Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan meminta agar para ketua rukun tetangga (RT) benar-benar mendata betul warganya yang rentan miskin atau terdampak wabah Corona, sehingga berpotensi kehilangan pendapatan.

“MEREKA tak hanya mendata warga yang sakit, tapi juga mendata warga yang mendapat dana jaring pengaman sosial (JPS). Data warga miskin yang sudah dapat program keluarga harapan (PKH) maupun yang tidak terprogram dalam BPJS Kesehatan yang disubsidi pemerintah,” ucap Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan kepada jejakrekam.com, Jumat (10/4/2020).

Ia mengakui dampak Corona sangat berimbas terhadap warga yang kehilangan pekerjaan atau pendapatan, bahkan tergolong rentan miskin.

Berdasar data sementara, Jaya-sapaan akrab wakil walikota ini menyebut ada sekitar 10 ribu orang yang mendapat bantuan JPS. Sebelumnya, sekitar 5.500 sudah masuk PKH, plus tambahan dari Kementerian Sosial sekitar 1.000, maka warga Banjarbaru yang belum tercover mencapai 3.000-4.000 akan ditanggung APBD Banjarbaru.

BACA : SMKN 5 Kembali Bantu APD untuk Klinik Nirwana Banjarbaru

Menurut Jaya, peran para ketua RT perlu dipertajam lagi di tengah wabah Corona seperti mendata setiap orang yang datang dari luar Banjarbaru atau mengantisipasinya.

“Kita belajar dari kasus satu warga Banjarbaru yang dinyatakan positif Covid-19, walau belum sempat berinteraksi denga warga lainnya, langsung diisolasi dan dirujuk ke RSUD Ulin Banjarmasin. Warga itu memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah, sehingga diduga terpapar dari daerah pandemi,” ucap Jaya.

Mengenai kesiapan RSUD Idaman Banjarbaru, Jaya menyebut telah ditangani langsung jajaran direksi dan Dinas Kesehatan Banjarbaru untuk merawat pasien yang terinfeksi virus Corona.

Jaya juga bersyukur karena daerahnya bisa memproduksi alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis yang menangani Covid-19. Bahkan, Wakil Walikota Banjarbaru ini mengaku sudah mendistribusikan APD ke 10 puskesmas.

BACA : Arahan dari Dokter, Warga Banjarbaru Produksi APD

“APD yang dihasilkan memenuhi standar dan berkualitas bagus. Jelas, dengan adanya pengerjaan APD bisa memberikan penghasilan bagi para ibu-ibu, ojek online, anak panti asuhan yang bersekolah di SMK serta kelompok wanita kreatif di Banjarbaru,” tuturnya.

Demi meminalisir dampak ekonomi bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UKM), Jaya mengatakan juga digiatkan untuk pembuatan masker sasirangan lokal guna memenuhi kebutuhan pasar di tengah pandemi Covid-19.

“Bahkan, pelaku UMKM di Kampung Pejabat (Pengolah Jamu Loktabat), justru merasakan dampak yang menggairahkan, karena permintaan minuman herbal atau jamu meningkat untuk daya tahan tubuh di tengah wabah Corona,” papar Jaya.

BACA JUGA : Selama Wabah Corona, Nadjmi-Jaya Tak Ambil Gaji, ASN Pemkot Banjarbaru Potong Gaji

Saat ini, beber dia, Pemkot Banjarbaru juga menggandeng MIPA Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarbaru untuk membuat hand sanitizer sesuai standar WHO.

“Kita berharap upaya-upaya ini bisa mengurangi beban masyarakat yang terdampak wabah Corona,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.