BI Terus Menjaga Ketahanan Perekonomian Kalsel di Tengah Covid-19

0

KEPALA Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPW BI) Provinsi Kalsel, Amanlison Sembiring mengatakan perekonomian Kalsel sangat berimbas dengan adanya virus Corona (Covid-19).

MENURUTNYA,  BI terus berupaya bisa meminimalisir penurunan perekonomian yang cukup signifikan saat ini. Adapun beberapa sektor perekonomian yang cukup tampak terkena diantaranya pada sektor perhotelan dan real estate.

“Kami menilai hal ini sangat berimbas terhadap perekonomian di Kalsel, sangat terasa dibeberapa hotel menerapkan kebijakan shift libur dan unpaid leave bagi karyawannya,” ungkapnya.

BACA : Deputi Gubernur BI Mengukuhkan Kepala KPW BI Kalsel

Tidak hanya itu, disektor real estate pun juga mengalami hal yang sama. Menurut data terkini tingkat penjualan rumah tercatat mengalami penurunan sebesar 40 persen. Sektor perdagangan dan restoran, baik pasar tradisional, retail modern maupun restoran atau cafe sangat terimbas dengan Covid-19.

“Ditengah dampak Covid-19, permintaan pada klaster binaan KPwBI Kalsel yakni pada klaster udang, klaster ampulung dan klaster ikan air tawar juga mengalami penurunan,” tambahnya.

Melihat situasi saat ini, Bank Indonesia terus berupaya menjaga ketahanan ekonomi daerah melalui beberapa rekomendasi yang dilakukan. Beberapa diantaranya dengan tetap mendorong penggunaan sistem pembayaran non-tunai, penggunaan pembayaran non-tunai (e-money dan QRIS) dalam bertransaksi sehingga bisa mengurangi kontak langsung antara masyarakat.

“Melalui koordinasi dengan dinas terkait untuk kesesuaian spesifikasi dengan mengalihkan beberapa pengusaha konveksi agar membuat masker atau Alat Pelindung Diri (APD), juga mendorong dinas atau asosiasi untuk aktif membantu pemanfaatan, pemasaran ekonomi digital melalui marketplace dan pesan antar online atau telepon/WhatsApp,” paparnya.

BACA JUGA:  BI Kalsel Siap Menggelar Even QRIS Nasional 2020 Di Banjarmasin

Tak hanya sampai di situ, berbagai upaya juga telah dilakukan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se Kalsel dengan mengacu program 4K diantaranya, pertama, keterjangkauan harga. Di mana kegiatan inspeksi dadakan (sidak) di pasar tradisional dilakukan secara rutin untuk menjaga kestabilan harga.

Kedua, ketersediaan pasokan. Kali ini Dinas Perdagangan Kalsel telah menerbitkan imbauan No. 510/191/Dagri/Disdag kepada setiap SKPD Kabupaten/Kota untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan pasokan, khususnya bahan pokok. Ketiga, Kelancaran Distribusi. TPID Kabupaten Tabalong dan Tapin akan melakukan kerjasama antardaerah (KAD) untuk pemenuhan komoditas pangan seperti gula pasir dan bawang merah. Terakhir, Komunikasi Efektif. TPID Kabupaten Banjarbaru telah melakukan sosialisasi dan antisipasi wabah Covid-19 dengan melakukan penyemprotan desinfektan di pasar tradisional.

“Semoga dengan apa yang akan dilakukan bisa memberikan dampak bagus bagi perkembangan perekonomian daerah Kalsel,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Akhmad Faisal
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.