Berkas Lengkap, Subhan Syarief Suguhkan Buku Jika Aku Jadi Walikota

0

KETUA Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Provinsi Kalimantan Selatan Subhan Syarief melengkapi dan menyerahkan berkas pencalonan Walikota Banjarmasin ke DPD PKS Kota Banjarmasin, Selasa (5/11/2019).

ARSITEK senior ini datang tak sendiri. Ia didampingi Ketua DPD PKS Kabupaten Kapuas, Aldhika Kurniawan dan aktivis muda Aliansi Muslim Banua (AMB) Barbital Windy Prasetyo bertemu dengan Ketua DPD PKS Banjarmasin Hendra dan pengurus lainnya.

Subhan pun menyerahkan dokumen naskah visi-misi calon serta kelengkapan berkas lainnya yang disyaratkan PKS Banjarmasin. Menariknya, Subhan menyerahkan buku karyanya berjudul Jika Aku Walinya Kota ke Ketua PKS Banjarmasin, Hendra.

“Saya maju mencalon untuk mewujudkan visi-misi calon walikota-wakil walikota. Ada tiga visi dan 15 misi calon walikota-wakil walikota,” ucap Subhan Syarief kepada jejakrekam.com, Selasa (5/11/2019).

BACA : Usai PKS, Ketua LPJK Kalsel Subhan Syarief Merapat ke Gerindra

Kandidat dokter Universitas Islam Sultan Agung Semarang ini mengatakan berdasar sketsa permasalahan Kota Banjarmasin mencakup soal angka kemsikinan, berdasar data Dinsos Banjarmasin mencapai 39.536 jiwa.

Subhan mengatakan soal pengangguran berdasar data mencapai 8.000-an orang mengacu pada data kartu pencari kerja pada awal 2019. Kemudian, beber dia, masalah narkoba yang tercatat angka cukup fantastis berdasar data tahun 2017 mencapai angka 59.590 orang atau hampir 2 persen dari total penduduk Kalsel.

“Masalah macet akibat pertumbuhan kendaraan yang tidak sebanding dengan pengembangan atau penambahan jalur jalan. Berdasar data Dishub Banjarmasin, tercatat jumlah sepeda motor pada 2018 sudah menembus 129.581 unit,” papar Subhan.

BACA JUGA : Dekati PKS dan Gerindra, Arsitek Senior Subhan Syarief Mencalon Walikota

Masih menurut dia, dengan jumlah kendaraan pribadi mencapai 22.311 unit, angkutan umum AKDP dan AKAP 460 unit. Dan kendaraan angkutan 9.116 unit.

“Jika dibandingkan 2017, Dishub setempat mencatat jumlah sepeda motor menembus 100.152 unit. Dengan jumlah kendaraan pribadi 22.513 unit, angkutan umum AKDP dan AKAP 460 unit. Sementara kendaraan angkutan 8.026 unit,” beber Subhan.

Menurut dia, selama ini penanganan macet terkesan terkesan parsial & trial error dengan lebih tertumpu kepada hal mengatur manajemen jalur lalu lintasnya saja. “Jadi, belum menyentuh soal konsep pengaturan model alat angkutan piblik dan model lainnya,” kata arsitek jebolan ITN Malang ini.

Begitupula, beber Subhan, soal calap atau banjir, saat musim hujan nyaris Banjarmasin belum terbebas dari masalah itu. Akibat tingginya curah hujan serta hilangnya drainase alami seperti sungai.

“Berikutnya, soal kumuh dan perdagangan jasa menjadi fokus utama bagi saya untuk secara dipecahkan dan dicarikan solusinya. Termasuk, sungai yang menjadi ruh kota harusnya dipertahankan sebagai identitas ibukota Kalsel ini,” tandasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Siti Nurdianti
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.