Dekati PKS dan Gerindra, Arsitek Senior Subhan Syarief Mencalon Walikota
LOWONGAN bagi semua elemen masyarakat untuk diusung menjadi calon Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin dibuka PKS dan Partai Gerindra, dimanfaatkan pakar tata kota Subhan Syarief. Arsitek senior dari Ikatan Arsitek Indonesa (IAI) Kalsel ini turut mendaftarkan diri sebagai bakal calon walikota-wakil walikota.
SUBHAN Syarief pun mengambil formulir pendaftaran bakal calon walikota-wakil walikota ke DPD PKS Kota Banjarmasin, Rabu (30/10/2019). Rencananya, Ketua Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Kalsel ini juga merapat ke Partai Gerindra.
“Ya, PKS dan Partai Gerindra akan saya ajukan lamaran. Jika nanti sudah menyerahkan berkas pendaftaran bakal calon, tinggal menunggu mekanisme yang berlaku di dua partai itu,” ucap Subhan Syarief didampingi Ketua DPD PKS Kabupaten Kapuas, Aldhika Kurniawan saat bertemu Ketua DPD PKS Banjarmasin Hendra.
Penulis buku Jika (Aku) Jadi Wali (Nya) Kota berisi gagasan dan konsep untuk membenahi wajah Kota Banjarmasin ini mengakui maju berlaga di Pilwali 2020, karena dorongan berbagai pihak.
“Sahabat yang bergelut di bidang konstruksi, profesional, pengusaha, dan teman-teman aktivis serta beberapa anggota DPRD Banjarmasin mendorong saya agar mengabdikan diri menjadi bakal calon walikota,” ucap Subhan Syarief kepada jejakrekam.com, Kamis (31/10/2019).
BACA : Subhan Syarief: Kita Harus Bisa Membuat Perubahan di Kota Seribu Sungai
Apa visi-misi Anda untuk menjadi calon Walikota Banjarmasin ke depan? Kandidat doktor hukum konstruksi Universitas Islam Sultan Agung Semarang ini mengatakan Banjarmasin harus dikembangkan dan fokus pada sektor perdagangan dan jasa serta wisata berbasis pemberdayaan masyarakat.
“Ini akan menjadikan Banjarmasin mampu menjelma sebagai gerbang ekonomi Kalimantan dengan pelaku utamanya adalah usaha kecil dan menengah,” papar Subhan.
Jebolan ITS Surabaya ini mengungkapkan masalah fisik Kota Banjarmasin terkait macet, calap dan kumuh (MCK) akan menjadi hal utama yang harus ditata ulang dengan roadmap (peta bergerak) kota berjangka panjang, dalam kurun waktu 25 tahunan.
“Fokus lainnya adalah peningkatan pendapatan warga kota setiap tahun dipastikan akan menaik melalui program pengembangan jaring usaha rakyat berbasis revolusi industri 4.0,” papar Subhan.
BACA JUGA : Subhan : Pemimpin Harus Siap Menderita dan Paling Akhir Menikmati Keberhasilan
Ia menegaskan dalam hal ini smart city yang akan dikembangkan, terfokus pada mengangkat ekonomi warga Kota Banjarmasin terutama di jajaran masyarakat berpenghasilan rendah.
“Kantong-kantong pertumbuhan ekonomi di kampung segenap kota akan dipicu supaya bangkit dan berkembang. Dengan begitu, akan banyak terbentuk kawasan kampung produktif berbasis revolusi industri 4.0. Minimal setiap kelurahan, ada unit usaha unggulan warga dengan karakteristik yang berbeda dan saling tersinergi,” tutur Subhan.
Arsitek lulusan ITN Malang ini mengungkapkan untuk sektor perdagangan dan jasa di Banjarmasin terdapat kawasan unggulan seperti Pasar Sudimampir, Pasar Niaga, Pasar Ujung Murung, Pasar Blauran dan sekitarnya akan diformat menjadi kawasan perdagangan terpadu.
“Pasar-pasar ini harus dikembalikan ke jati diri asalnya sebagai pusat grosir di Kalimantan seperti era kejayaannya tahun 1960-an,” ucap Subhan.
Ke depan, menurut dia, setelah lima tahun didandani maka Kota Banjarmasin akan unggul dari sektor pariwisata, perdagangan dan jasa minimal di regional Kalimantan. “Lewat program ini, kami optimistis tiap tahun akan bisa mengurangi pengangguran dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.(jejakrekam)