BANJARMASIN sebagai kota besar di Kalimantan Selatan justru ironis hanya memiliki satu pusat perbelanjaan modern yang representatif, yakni Duta Mall. Agar tak terkesan monopoli, Pemkot Banjarmasin didesak membuka peluang bagi pendirian mall baru.
PENASIHAT Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Kota Banjarmasin, Dr Ahmad Murjani mengungkapkan saat ini di ibukota Kalsel hanya memiliki satu-satunya pusat perbelanjaan besar.
“Jika pun ada, mall yang juga besar hanya ada di Banjarbaru yakni Q-Mall. Rencananya, ada lagi berdiri mall baru di kawasan Aston Banua, Gambut. Namun, di Banjarmasin sudah saatnya ada pusat perbelanjaan modern lainnya, agar tak terkesan ada monopoli. Saya rasa banyak para investor yang berminat untuk mendirikan mall baru di kota ini,” tutur Murjani kepada jejakrekam.com, Senin (28/10/2019).
BACA : Terkait Sentra Antasari, PT GJW Tunggu Sikap Pemkot Banjarmasin
Akademisi STIKES Cahaya Bangsa ini juga mengungkapkan gara-gara hanya punya satu pusat perbelanjaan modern di lengkapi wahana permainan dan perhotelan, tiap akhir pekan kawasan Jalan Achmad Yani Km 2 menjadi titik kemacetan.
“Inilah mengapa pentingnya untuk memecah konsentrasi masyarakat ke pusat perbelanjaan modern, dibutuhkan mall baru. Dengan begitu, anasir negatif jika selama ini Pemkot Banjarmasin menutup keran investasi pusat perbelanjaan modern bisa terjawab,” tutur Ketua Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalsel.
Menurut dia, walau di Banjarmasin telah memiliki Sentra Antasari dan Mitra Plaza, namun kalah bersaing dengan Duta Mall, sehingga dibutuhkan pusat perbelanjaan modern yang setara.
BACA JUGA : Bangunan Milik GJW, Lahan Punya Pemkot, Mengurai Sengkarut Sentra Antasari
Selain itu, beber Murjani, dibutuhkan aturan yang jelas dan tegas dari Pemkot Banjarmasin dan Pemprov Kalsel dalam melindungi pelaku usaha tradisional, agar bisa menembus pusat perbelanjaan modern.
“Saya kira Pemprov Kalsel sudah memiliki peraturan daerah (perda) untuk melindungi pasar tradisional, namun faktanya tidak berjalan di lapangan. Dengan adanya pusat perbelanjaan yang lainnya, tentu dominasi satu pusat perbelanjaan bisa berkurang,” tuturnya.
BACA LAGI : YLK Kalsel Tuding Pemkot Banjarmasin Condong Pro Duta Mall
Murjani tak menepis persaingan pusat perbelanjaan modern di Banjarmasin cukup tragis, sehingga kelahiran Duta Mall diduga turut mematikan Metro City Plaza di Jalan Ujung Murung.
“Yang pasti, dalam pemberian izin pendirian mall harus benar-benar cermat dan tegas. Terkait dengan penerapan aturan lalu lintas melalui amdal lalin dan lainnya. Ini penting agar pertumbuhan ekonomi di Banjarmasin bisa meningkat tajam sebagai sebuah kota besar di Kalimantan,” pungkasnya.(jejakrekam)