Foto : Arpawi
AKSI unjuk rasa gabungan dari elemen mahasiswa dan LSM datang silih berganti di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Senin (9/9/2019). Ruas jalan protokol di depan Rumah Banjar, Gedung DPRD Kalsel terpaksa ditutup. Aparat gabungan polisi dan tentara pun memberlakukan pagar betis.
TAK cukup itu, kendaraan taktis Anoa 2 lengkap dengan personel tentara yang diterjunkan Korem 101/Antasari, bersenjata lengkap mengawal prosesi pelantikan 55 anggota DPRD Kalsel periode 2019-2024.
Anjing pelacak K9 pun diturunkan dari satuan khusus Direktorat Sabhara Polda Kalsel untuk mengawal aksi mahasiswa dan aktivis LSM serta masyarakat. Untuk membackup itu, personel dari Satpol PP dan Damkar dan Dinas Perhubungan Kalsel turut disiagakan.
Bahkan, sedikitnya ada empat tenda dibangun menjaga kawasan Rumah Banjar. Di Jalan Lambung Mangkurat dan Jalan Haryono MT, dengan penjagaan cukup ketat. Totalnya sekitar 600 personel disiagakan dengan pemberlakukan skema pengamanan tiga lapis atau tiga ring.
BACA : Lima Ormas Siapkan Demo Sambut Pelantikan DPRD Kalsel Senin Ini
Koordinator Forpeban, Din Jaya yang tergabung dalam aktivis LSM KPK-APK Kalsel dan DPD Pemuda Islam Kalsel pun mengancam jika anggota dewan tidak menemui massa akan menyambangi hingga ke ruang rapat paripurna.
“Kami minta anggota dewan tidak bermain proyek. Utamakan kepentingan rakyat daripada kepentingan pribadi, golongan dan kelompok. Pergunakan dana APBD untuk kesejahteraan rakyat,” cetus Din Jaya.
Usai massa LSM, giliran mahasiswa gabungan dari PMII, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), KAMMI serta elemen dari pergerakan lintas kampus mendatangi Gedung DPRD Kalsel.
BACA JUGA : Perjuangkan Aspirasi Rakyat, Mahasiswa Minta DPRD Banjarmasin Tak Masuk Angin
Aparat pun memberi ruang kepada massa pengunjuk rasa untuk menyampaikan aspirasinya. Termasuk, memediasi agar ada perwakilan anggota DPRD Kalsel usai pelantikan menemui mereka. Tampak, anggota DPRD Kalsel yang juga mantan Wagub Kalsel HM Rosehan Noor Bachri menemui massa pendemo.(jejakrekam)