Lima Komisioner KIP Kalsel Diingatkan Kawal Keterbukaan Informasi

0

MANTAN Ketua Komisi Informasi Provinsi (KIP) Kalimantan Selatan Samsul Rani akhirnya memilih kembali ke habibatnya. Samsul Rani melepas jabatannya, usai masa jabatan dua periode telah berakhir. Kini, formasi KIP Kalsel telah terbentuk dan dilantik Gubernur Kalsel Sahbirin Noor bersama ratusan pejabat di Mahligai Pancasila, Jumat (21/6/2019).

SAMSUL Rani pun memposting di akun facebooknya, untuk kembali sebagai pengajar di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Antasari Banjarmasin. Banyak hal yang telah dilakoni Samsul Rani dalam memimpin lembaga independen itu.

Lima komisioner KIP Kalsel periode 2018-2022 yang dilantik Gubernur Kalsel adalah petahana, Tamliha Harun yang sebelumnya mantan anggota KPU Kota Banjarmasin. Aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU) Nurmahya, Agus Rianto yang berlatar belakang wartawan sebuah koran lokal, serta Yuniarti dan Rahmiati.

BACA : Sudah Ada Lima Komisioner Komisi Informasi Kalsel

Kepala Dinas Informasi dan Komunikasi (Diskominfo) Provinsi Kalsel Gusti Yanuar Rifai mengungkapkan lima komisioner yang terpilih dan dilantik Gubernur Sahbirin Noor telah melewati tahapan uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPRD Kalsel.

“Jadi, tidak ada kevakuman di KIP Kalsel. Usai dilantik bersama ratusan pejabat di Mahligai Pancasila, Jumat lalu, mereka bisa langsung bekerja,” ucap Gusti Yanuar Rifai kepada jejakrekam.com, Sabtu (22/6/2019).

BACA JUGA : Tak Puas, Anang Rosadi-Rakhmat Minta PTUN Banjarmasin Eksekusi Putusan Komisi Informasi

Sementara itu, Gubernur Sahbirin Noor mengingatkan agar lima komisioner KIP Kalsel yang baru, harus memperkuat kemampuan dalam menghadapi era globalisasi dan keterbukaan seperti sekarang.

“Keterbukaan informasi sangat dibutuhkan masyarakat dalam menunjang sebuah sistem. Utamanya, bisa berdampak bagi publik,” cetus Paman Birin, sapaan akrabnya.

Menurut dia, tugas KIP dalam mengawal keterbukaan informasi, seperti menampung aspirasi atau laporan masyarakat terhadap kebutuhan informasi.  “Jangan sampai membuat polemic baru. Sebab, tujuan keterbukaan informasi sangat penting di era sekarang,” pungkasnya.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.