Resmi Sudah Akses Lalin di Jembatan Sungai Alalak Ditutup Total

0

PENUTUPAN akses lalu lintas yang melewati Jembatan Sungai Alalak, penghubung Jalan Brigjen H Hasan Basry, Kayutangi dengan Jalan Trans Kalimantan, Handil Bakti, resmi diberlakukan sejak Senin (1/4/2019) sore, hingga berlangsung selama dua tahun.

PULUHAN personel  gabungan dari Direktorat Polda Kalsel, Satlantas Polresta Banjarmasin dan Dishub Kalsel dan Dishub Kota Banjarmasin dan Dishub Barito Kuala tampak berjaga-jaga dan mengatur arus pergerakan kendaraan bermotor dari arah kota maupun luar Kota Banjarmasin, saat melintas di kawasan Kayutangi Ujung, dekat kawasan RSUD Mochammad Ansari Saleh serta Bundaran Kayutangi.

Semua akses keluar menuju ke Handil Bakti dialihkan ke Jalan Tembus Perumnas. Sementara, arus masuk dari arah Kalteng dan Marabahan (Batola), diarahkan ke melintas di Jembatan Sungai Alalak II, penghubung kawasan Terminal Handil Bakti dengan Jalan Tembus Perumnas.

BACA :  Jembatan Sungai Alalak Resmi Ditutup Senin Sore

Puluhan petugas gabungan pun berjaga di seputaran Bundaran Kayutangi, persimpangan Jalan Brigjen H Hasan Basry-Jalan Cemara Raya, dan Pasar Cemara, serta depan Jembatan Sungai Alalak yang akan dibongkar dan Jembatan Sungai Alalak II sebagai jalur alternatif.

Kepala Subdit Kamsel Ditlantas Polda Kalsel AKBP Haris mengungkapkan penutupan akses lalin di Jembatan Sungai Alalak telah efektif diberlakukan terhitung Senin (1/4/2019) hingga dua tahun ke depan, selama pengerjaan proyek jembatan baru oleh konsorsium PT Wijaya Karya-PT Pandji Bangun Persada.

“Kami berharap pengalihan arus berkaitan penutupan lalin di Jembatan Sungai Alalak berjalan baik dan lancar, hingga proyek penggantian jembatan ini rampung,” kata perwira menengah Polda Kalsel ini kepada awak media, Senin (1/4/2019).

BACA JUGA : Jalan Alternatif Alalak Utara Dibangun, Pipa Leding PDAM Dibongkar

Dia berharap para pengendara baik mobil maupun sepeda motor bisa memaklumi pemberlakukan rekayasa lalu lintas sepanjang pembangunan Jembatan Sungai Alalak yang baru.

“Dari hari ini, semua akan dievaluasi sembari menunggu permintaan dari pelaksana tugas proyek untuk pengamanan arus lalu lintas di seputaran proyek jembatan ini,” kata Haris.

Dia mengingatkan agar segala persoalan yang ada di lapangan terkait penerapan rekayasa lalu lintas ini harus dikoordinasikan dengan tim gabungan, agar tak berjalan sendiri-sendiri. “Bisa saja nanti ada perubahan arus lalin, ya semua tergantung situasi. Kalau tidak perlu, ya tidak usah dilakukan,” tegas Haris.

Dia mengingatkan demi terwujudnya Jembatan Sungai Alalak model cable stayed ini terbangun demi kepentingan publik pula. Menurut Haris, pihaknya bersama jajaran Polda Kalsel bersama Dishub Kalsel dan Dishub Banjarmasin pun selalu berkoordinasi demi kebaikan masyarakat, utamanya pengguna jalan.

“Bagaimana pun jika nanti Jembatan Sungai Alalak yang baru terbangun, tentu akan menjadi ikon baru di Kalsel. Mohon dukungan semua pihak agar bersabar selama dua tahun,” papar Haris.

Mengenai pemasangan rambu larangan melintas bagi truk atau armada bermuatan besar, Haris memastikan semua petugas di lapangan telah disiapkan di semua titik. Bahkan, beberapa spanduk dan banner mengenai rekayasa lalu lintas juga dipasang di sepanjang ruas Jalan Brigjen Hasan Basry dan Trans Kalimantan.

BACA LAGI : Ahli Utama Intakindo Pertanyakan Amdal Lalin Jembatan Sungai Alalak

Terpisah, Kepala Satker Pelaksana Jalan Nasional BBPJN Wilayah XI Kalimantan, Syahriliansyah mengatakan pemberlakuan penutupan total akses lalin di Jembatan Sungai Alalak sudah dipersiapkan secara matang.

“Kami sudah mempersiapkan segalanya, termasuk rekayasa lalu lintas ini sudah hampir dua bulan lamanya,” kata Syahril.

BACA LAGI : Picu Stress Tinggi, Fenomena Leher Botol Bakal Terjadi di Kayutangi Ujung

Jika pun molor dari rencana semula yang awalnya pada akhir Maret 2019 lalu, Syahril menyebut akibatnya adanya utilitas atau instalasi publik seperti jaringan pipa leding PDAM Bandarmasih dan tiang serta jaringan listrik milik PLN dan Telkom yang belum dibongkar. Ini ditambah ada beberapa bangunan rumah, rumah toko dan warung di kawasan Kayutangi Ujung yang harus dibongkar, karena masuk titik pemasangan tiang pancang dan oprit jembatan yang baru.(jejakrekam)

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.