Foto : Istimewa
UNIVERSITAS Sari Mulia (UNISM) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) resmi menjalani kerjasama melalui Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) mengenai program Interprofessional Education (IPE) and Interprofessional Collaboration (IPC).
SEBAGAI tindak lanjut, UNISM mengirim dosen ke UGM untuk memperdalam ilmu IPE dan IPC dari tanggal 7 sampai 25 Maret. Tiga dosen UNISM dari Fakultas Kesehatan, Fakuktas Saintek, dan Fakultas Humaniora diberangkatkan ke UGM.
BACA: Pemilik Bangunan di Sekitar RS Sultan Suriansyah Gugat Perdata Walikota
“Sebagai universitas baru kami terus berupaya meningkatkan kualitas para dosen, salah satunnya melalui program IPE dan IPC ini,” ujar Wakil Rektor I, Anggrita Sari didampingi Wakil Rektor III, Dr Agustinus Hermino Superma Putra, kepada jejakrekam.com, Senin (25/02/2019).
Dikatakannya, WHO telah membuat sebuah grand design tentang pembetukan karakter kolaborasi dalam sebuah bentuk pendidikan formal, yaitu berupa interprofessional education. Interprofessional education (IPE) adalah suatu pelaksanaan pembelajaran yang diikuti oleh dua atau lebih profesi yang berbeda untuk meningkatkan kolaborasi dan kualitas pelayanan dan pelaksanaan dapat dilakukan dalam semua pembelajaran, baik itu tahap sarjana maupun tahap pendidikan klinik untuk menciptakan tenaga kesehatan yang professional.
BACA JUGA: #SaveMeratus: Pemprov Kalsel Tak Libatkan Masyarakat dalam Penetapan Geopark Meratus
“Beberapa ahli mengungkapkan IPE dapat menjadi dasar dalam pembentukan kolaborasi. Seperti halnya pendapat Mendez et. al.,(2008) IPE merupakan hal yang potensial sebagai media kolaborasi antar profesional kesehatan dengan menanamkan pengetahuan dan skill dasar antar profesional dalam masa pendidikan. IPE merupakan hal yang penting dalam membantu pengembangan konsep kerja sama antar profesional yang ada dengan mempromosikan sikap dan perilaku yang positif antar profesi yang terlibat di dalamnya,” bebernya.(jejakrekam)