Logistik Pemilu Banyak, KPU Banjarmasin Pinjam Aula FISIP dan Gedung Wargasari

0

LOGISTIK Pemilu 2019 lebih besar dibandingkan pemilu-pemilu sebelumnya. Tak mengherankan, jika KPU Kota Banjarmasin harus membutuhkan banyak gudang. Penyelenggara pemilu serentak pemilihan legislatif (pileg) dan presiden pada Rabu (17/4/2019) nanti, sedikitnya memerlukan empat gudang untuk penyimpanan logistik.

KETUA KPU Kota Banjarmasin Khairunnizan mengatakan gudang yang ada di kantornya di Jalan Perdagangan, tak mampu lagi menampung logistik Pemilu 2019.

“Dibandingkan Pemilu 2014 lalu, pemilu kali ini memang lebih banyak logistiknya. Bayangkan, surat suara yang harus dicoblos ada lima macam, untuk DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, DPRD kota serta surat suara pilpres,” ucap Khairunnizan kepada jejakrekam.com, Minggu (24/2/2019).

Dia menyebut untuk kebutuhan logistik yang akan disebar di 1.879 tempat pemungutan suara (TPS) di 52 kelurahan, seperti bilik suara 1.593 buah, 9.590 surat suara, 3.78 tinta sidik jari, 194.690 segel, belum termasuk seluruh sampul surat suara dan lainnya.

BACA :  1.698 Pack Surat Suara Gelombang Pertama Diterima KPU Banjarmasin

“Sebelumnya, dalam Pemilu 2014, satu TPS bisa mengakomodir 500 pemilih, kini dipangkas jadi 300 pemilih, otomatis menambah jumlah TPS. Ini belum lagi, surat suara yang disebar ke seluruh TPS, sangat banyak,” kata Nizan, sapaan akrabnya.

Belajar dari pengalaman pemilu sebelumnya, diakui  Nizan, pendistribusian surat suara pernah tertukar di antara lima daerah pemilih di beberapa kelurahan. Makanya, menurut dia, saat proses penyortiran dan pelipatan hingga pengiriman ke TPS, harus benar-benar jeli dan teliti.

“Dulu, ada surat suara DPRD Banjarmasin untuk dapil 1 tertukar ke dapil 2. Memang, jumlahnya tidak banyak, tapi hal itu tak boleh lagi terjadi. Apalagi sekarang jumlah pemilih di Banjarmasin tiap tahun bertambah,” tutur alumni FISIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM).

Untuk menampung seluruh logistik pemilu terdiri dari surat suara, kotak dan bilik suara dan lainnya, Nizan menyebut KPU Banjarmasin terpaksa meminjam ruang aula FISIP ULM  dan Gedung Wargasari di Taman Budaya Provinsi Kalsel.

“Kotak suara kardus ditaruh ke aula FISIP ULM. Sedangkan, surat suara untuk penyortiran, pelipatan dan pendistribusian memanfaatkan Gedung Wargasari Taman Budaya Kalsel. Ya, kami mengukur kedekatan lokasi untuk pembagian dan mudahnya pengawasan karena dekat dengan kantor KPU Banjarmasin,” tuturnya.

BACA JUGA :  Dikawal Polisi Bersenjata Lengkap, Surat Suara Ditempatkan di Gedung Wargasari

Nizan mengatakan KPU sendiri memilik tiga gudang yakni di Jalan Adhyaksa dan Jalan Pinus, kawasan Kayutangi serta gudang lama yang masih menyimpan 8.122 buah kotak suara alumunium serta bilik suara.

“Makanya, kami butuh ruang yang luas seperti Gedung Wargasari. Sebelumnya, memang ingin meminjan Gedung Serbaguna ULM, tapi tidak jadi. Akhirnya dipinjamkan Pemprov Kalsel untuk memakai Gedung Wargasari yang jarang terpakai itu,” imbuhnya.(jejakrekam)

 

 

Penulis Arpawi
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.