Bawa Fotokopi KTP dan KK, Antrean Mengular Demi Dapatkan Gas Melon

0

ANTREAN panjang warga untuk mendapat LPG 3 kilogram menjadi pemandangan biasa di Banjarmasin. Begitu tiba angkutan pengangkut gas bersubsidi itu di pangkalan, tak seberapa diserbu warga hingga ludes.

PEMANDANGAN ini terlihat di Jalan Pembangunan 2, Komplek Mulawarman, Kelurahan Teluk Dalam, Banjarmasin Barat, Jumat (25/1/2019). Antrean panjang warga ini juga sempat mengganggu arus lalu lintas, karena sempat meluber hingga ke bahu jalan.

Warga yang mengantre mengaku lelah, karena untuk mendapat gas tabung melon itu harus menunggu sekitar satu jam lebih.

Antrean pun tampak mengular, hingga sepanjang 50 meter hanya untuk mendapat jatah satu tabung gas ukuran tiga kilogram. Meski hanya membayar Rp 17.500, namun antrean ini menjadi tanya warga, apakah benar-benar terjadi kelangkaan gas bersubsidi di Banjarmasin.

Antrean serupa juga terlihat di Jalan Meratus, Kelurahan Antasan Besar. Bahkan, di tempat ini, jauh lebih parah dibanding antrean di Jalan Pembangunan 2.

“Sekarang, syarat untuk mendapat jatah tabung gas tiga kilogram harus bawa KTP dan kartu keluarga (KK). Kalau tidak, ya kami pasti ditolak pangkalan yang menyalurkan gas dari agen resmi,” kata Hendra Suwandi, warga Jalan Pembangunan 2 RT 04 Kelurahan Teluk Dalam kepada jejakrekam.com, Jumat (25/1/2019).

Menurut Hendra, untuk mendapatkan jatah tabung gas melon harus satu pekan lamanya, karena terkadang pasokan di pangkalan tak mencukupi, ketika warga yang datang begitu banyak.

BACA :  Ada Spekulan Bermain, Gas Melon Masih Langka, Pemkot Banjarmasin Tak Boleh Tutup Mata

“Terpaksa untuk mengisi kekosongan, kami cari di luar pangkalan resmi LPG. Harganya pun melonjak sampai Rp 40 ribu per tabung,” kata Hendra.

Lagi lagi, Saniah yang terpaksa harus ikut mengantre panjang di Kelurahan Antasan Besar. Dia pun membawa fotokopi KTP dan KK untuk bisa membawa pulang jatah gas melon itu.

“Kalau ada warga di luar Kelurahan Antasan Besar, pasti ditolak pihak kelurahan. Padahal, kebutuhan gas ini untuk keperluan memasak. Jadi, saya butuh sedikitnya tiga tabung dalam satu minggu,” kata Saniah yang sehari-hari membuka warung makan ini.

BACA JUGA :  Distribusi Gas Melon Bermasalah? Ada Permainan, Lapor ke Pemkot dan Polresta Banjarmasin

Antrean pun terlihat pula di kawasan Perumahan Pemprov Kalsel di Jalan Tembus HKSN, Kelurahan Alalak Utara. Begitu tiba truk pengangkut tabung, warga pun langsung menyerbu. Tak seberapa, puluhan tabung itu habis hanya dalam hitungan jam.

Hal serupa dirasakan warga di Jalan Perdagangan, Banjarmasin. Mereka pun rela menunggu berjam-jam untuk sekadar membawa tabung melon karena harganya yang murah dibandingkan harus beli di warung.(jejakrekam)

 

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.