Merasa Terancam Kebun Sawit, Warga Desa Tajau Landung Lapor ke Mentan

0

MERASA pengaduannya tersumbat, warga Desa Tajau Landung Supian pun mengadu ke Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Selasa (18/12/2018). Pengaduan Supian terkait ancaman pencemaran lingkungan dan persawahan akibat kini dikelilingi perkebunan sawit.

KEPADA Mentan Amran Sulaiman dalam dialog bersama petani saat meluncurkan program Selamatkan Rawa Sejahterakan Petani (Serasi) di Desa Tajau Landung, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, Supian pun bercerita sudah tiga tahun berlalu ancaman pencemaran air akibat perkebunan sawit sudah dirasakan para petani.

“Padi memang tak ada yang mati. Namun, air sungai menjadi asam dan produktivitas padi pun menurun. Kami menduga air pembuangan dari kebun sawit ini dibuang ke sungai,” kata Supian.

BACA : Lawan Kampanye Hitam Sawit, Pemprov Kalsel Gandeng Finlandia

Ia mengungkapkan telah mengambil sampel air yang diduga tercemar. Bahkan, sudah mengadukan hal itu kepada Bupati Banjar H Khalilurrahman. Hingga sang bupati yang akrab disapa Guru Khalil itu menerjunkan tim dari Badan Lingkungan Hidup Daerah (BLHD) Banjar ke lapangan.

Petugas BLHD Banjar pun mengambil sampel air yang diduga tercemar di Desa Tajau Landung. Namun, Supian dan kelompok tani hingga kini belum mengetahui hasil tindaklanjut pengaduannya tersebut.

BACA JUGA : Terancam Industri Sawit, Keberadaan Ikan Pipih di Kalsel Makin Langka

Karena takut menggunakan air yang diduga tercemar itu, Supian mengungkapkan rata-rata warga di Desa Tajau Landung, enggan mengkonsumsi atau memakainya untuk keperluan sehari-hari. “Airnya terlalu asam, sehingga tidak layak dikonsumsi. Kami takut kalau terjadi apa-apa pada kami. Makanya, daerah kami ini mengalami kekurangan air bersih,” ucap Supian.

Begitu mendapat laporan ini, Mentan Amran Sulaiman pun berjanji akan segera menindaklanjutinya. Menurut dia, jika benar ada pelanggaran lingkungan dan merugikan petani, pihak berwajib harus segera menyikapinya.

BACA LAGI : Terancam Industri Sawit, Keberadaan Ikan Pipih di Kalsel Makin Langka

“Apabila betul ada pelanggaran, itu sama saja membunuh penghasilan petani. Bapak-bapak bisa lapor ke Kapolres Banjar, kalau tak ada respon lapor lagi ke Kapolda Kalsel. Kalau tak direspon juga, saya yang nanti lapor ke Kapolri,” jawab Mentan Amran Sulaiman.

Ia pun meminta Bupati Banjar H Khalilurrahman segera merespon laporan warga Desa Tajau Landung. “Pak Bupati, ini ada warga Anda yang melapor,” sentil Mentan Amran Sulaiman. Langsung dijawab Bupati Banjar H Khalilurrahman dengan senyuman.(jejakrekam)

 

Penulis Syahminan
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.