Ibadah Haji dan Kurban untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

0

MENJADI khatib Shalat Idul Adha 1439 H, di Masjid Sultan Suriansyah Banjarmasin, Rabu (22/8/2018), Ustad Mubarrok mengimbau muslim untuk terus bertaqwa kepada Allah SWT, melalui ketaatan menjalankan perintah-Nya untuk beribadah, seperti ketaatan untuk melakukan ibadah kurban.

IA juga mengungkapkan, seseorang dapat dikatakan sukses dalam hidupnya jika sudah mampu meraih tiga faktor penting dalam kehidupan dunia, yaitu sukses membina rumah tangga, diantaranya berhasil mendidik anak secara benar dan saleh.

Kemudian, sukses berusaha mencari rezeki yang halal untuk menghidupi keluarganya, dan terakhir adalah sukses melaksanakan ibadah sesuai ajaran Islam sebagai bekal kembali ke akhirat kelak.

“Karena itu, jika tiga faktor tersebut sudah diperoleh dan dilaksanakan secara berkelanjutan maka seseorang dapat dikatakan beruntung atau sukses. Ini sesuai doa yang setiap hari diucapkan oleh umat muslim, yaitu berilah kami keberuntungan di dunia maupun di akhirat,” katanya.

Ia mengingatkan, kehidupan dunia yang semakin berat karena penuh godaan dan tantangan yang muncul beraneka rupa. “Solusinya, umat muslim harus terus memperkuat keimanan serta ketaqwaan,” katanya.

Tahun ini, masjid bersejarah ini, menyembelih hewan kurban, sebanyak 10 sapi dan 3 kambing.

Sementara itu, H Akhmad Bugdadi saat menyampaikan khutbah Idul Adha di Masjid Miftahul Jannah Makorem 101/Antasari mengatakan, Idul Adha adalah salah satu hari raya dalam agama Islam, yang di dalamnya menyimpan berbagai peristiwa monumental dalam peradaban kehidupan di bumi.

“Peristiwa tersebut selanjutnya diabadikan dalam sebuah ritual ibadah. Dua ibadah yang sangat identik dengan Hari Raya Idul Adha adalah ibadah kurban dan haji. Kedua ibadah ini mengandung nilai keteguhan dan keimanan dan menjadi bukti pengorbanan yang di dasari dengan penuh keikhlasan dan kesabaran,” ujarnya.

Diungkapkannya, mampu melaksanakan rukun Islam yang kelima bagi yang mampu, sebagai wujud syukur atas nikmat harta dan kesehatan, serta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

“Kesiapan kita mengorbankan harta untuk menjadi tamu Allah di Baitullah sekaligus mengajarkan kepada kita untuk menjauhi sifat kikir dan cinta terhadap kekayaan materi. Pengorbanan dalam berhaji juga mengajarkan kepada kita untuk tidak membangga-banggakan kekayaan ataupun kelebihan yang kita miliki karena pada dasarnya semua itu adalah karunia dan anugerah dari Allah SWT,” tuturnya.

Ibadah haji, lanjutnya, juga mengajarkan untuk saling membantu dan saling bekerjasama dengan orang lain.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana & Asyikin
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.