Dimenangkan Aceh-Sumut, Ambisi Kalsel Tuan Rumah PON 2024 Terancam Pupus

2

AMBISI Kalimantan Selatan untuk mengejar target tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, terancam pupus. Ini setelah dalam voting peserta Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (24/4/2018), tuan rumah bersama Provinsi Aceh dan Sumatera Utara resmi ditetapkan sebagai penyelenggara PON 2024.

DARI 34 provinsi KONI se-Indonesia selaku peserta PON, lebih banyak memilih Aceh-Sumatera Utara. Dua provinsi ini meraih 24 suara sebagai pemenang, disusul Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB) menggondol 8 suara, dan di posisi buncit Kalimantan Selatan hanya bermodal 2 suara.

Dikutip dari tribunnews.com, Wakil Ketua KONI Pusat IV, K Inugroho yang memimpin proses pemungutan suara memastikan bahwa Aceh-Sumatera Utara menempati rangking petama dan resmi bakal menjadi tuan rumah PON 2024.  Bahkan, Inugroho memastikan keabsahan suara pemilih dalam sidang Musornaslub tersebut. Dia menegaskan bahwa Aceh-Sumut selaku tuan rumah PON 2024, disusul Bali-NTB menjadi cadangan pertama dan Kalimantan Selatan sebagai cadangan kedua.

Sebelumnya, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor bersama Ketua Umum KONI Kalsel Bambang Heri Purnama mempresentasikan persiapan Kalsel menuju tuan rumah PON 2024. Namun, mayoritas peserta ternyata lebih memilih provinsi yang berada di ujung Pulau Sumatera itu.

Anggota DPD RI utusan Kalsel, HM Sofwat Hadi pun mengakui dari kekalahan voting ini sudah sepatutnya Banua belajar dan melihat keunggulan daerah lain. “Ini menjadi pembelajaran bagi kita mengapa Aceh dan Sumatera Utara terpilih menjadi tuan rumah PON 2024 mendatang,” kata Sofwat Hadi kepada jejakrekam.com, Selasa (24/4/2018).

Senator Kalsel ini menegaskan masalah tersebut bukan terletak pada kepiawaian lobi-lobi dengan KONI provinsi lain. Namun, menurut Sofwat, terletak pada segala persiapan untuk menjadi tuan rumah, terutama venue-venue pertandingan yang harus berstandar internasional.

“Belajar dari sini, Kalsel mungkin butuh waktu 8 hingga 10 tahun lagi untuk persiapan menjadi tuan rumah even terbesar berskala nasional. Idealnya, Kalsel membutuhkan sarana dan prasarana yang mendukung lancarnya semua pertandingan di PON,” papar mantan anggota DPRD Kalsel asal FTNI/Polri ini.

Faktanya, menurut Sofwat, Kalsel belum memiliki venue atau sarana pertandingan berstandar internasional. “Termasuk, Kalsel juga belum punya sport center seperti daerah lain,” tandasnya.(jejakrekam)

 

 

Penulis Syahminan
Editor Didi G Sanusi
2 Komentar
  1. Moechiel berkata

    Bukan terancam pupus, memang sudah pupus harapan jadi tuan rumah.

  2. Aloysius J.D. Purwadi berkata

    Ini cermin ketertinggalan Kalsel. Kita masih harus kerja keras unt mampu bersaing dgn daerah lain. Ini juga cermin ranking Pariwisata Kalsel dalam bersaing sebagai destinasi wisata nasional di Indonesia

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.