Gerakan Shalat Subuh Berjamaah Dideklarasikan

0

DEKLARASI Gerakan Indonesia Sholat Subuh Berjamaah (GISS) di Masjid At-Taqwa, Jalan Achmad Yani Km 3,5 Banjarmasin, dihadiri ribuan jamaah, Rabu (11/10/2017). Ada beberapa tokoh yang hadir seperti Sekjen FUI dan Koordinasi Nasional GISS KH Muhammad Al Khaththath, Ustadz Bukhari Muslim (Presidium 212), Imam FPI Kalsel Habib Zakaria Bahasyim serta Ketua DPD FPI Kalsel, Habib Mahdi Bin Yahya.

KEHADIRAN ribuan jamaah yang menunaikan shalat Subuh berjamaah ini membuat bangga Ustadz Bukhari Muslim.  “Kita patut berbangga sekaligus bersyukur dengan mencintai Rasulullah SAW, karena kita dapat keberkahan dunia dan akhirat. Sebab, shalat Subuh adalah shalat yang dijaga Allah SWT dengan menurunkan dua malaikat untuk mendoakan yang hadir dalam shalat berjamaah. Dengan doanya, pasti dikabulkan Allah SWT dengan membuka pintu keberkahan hidup, terutama yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah,” ucap Bukhari Muslim.

Dia mengambil contoh ketika ada seorang yang kaya meninggal dunia dan berwasiat kepada isti dan anaknya untuk dipakaikan kaos oblong. “Wasiat ini disampaikan pengacaranya. Namun, para kiai yang mengafani si mayit mengatakan wasiat semacam ini dilarang dalam agama. Nah, itu adalah gambaran dalam hidup, apapun kekayaan dan wasiat tak boleh dibawa dalam kubur. Cukup kain kafan saja,” kata Bukhari.

Menurut dia, jika pemimpin seperti presiden menginstruksikan untuk shalat Subuh berjamaah tentu para menteri dan pembantunya akan datang duluan ke masjid. “Begitupula, jika gubernur atau walikota datang duluan, seterusnya hingga camat dan lurah bersama RT untuk memakmurkan masjid,” tutur Bukhari.

Sementara itu, Kornas GISS KH Muhammad Al Khaththath mengatakan gerakan Indonesia untuk shalat Subuh berjamaah di masjid merupakan upaya menghidupkan sunnah Rasulullah SAW. “Kita juga harus menjauhi larangan dan melaksanakan perintah Alla SWT. Ingat, kalau saudara kita tidak shalat Subuh, maka ancaman kelaparan dan sebagainya bisa ditimpakan kepada umat. Makanya, Allah SWT menjamin keamanan bagi umat yang melaksanakan shalat Subuh berjamaah,” cetus Al Khaththath.

Menurutnya, jika gerakan shalat Subuh berjamaah ini digalakkan di seluruh wilayah NKRI, tentu negeri ini akan mendapat berkah. “Saat ini, negeri ini mengalami cobaan. Bayangkan saja, masjid besar-besar namun kosong dengan jamaah yang shalat berjamaah, khususnya shalat Subuh,” ujarnya.

Dia juga menepis anggapan bahwa shalat tidak perlu diorganisir. Padahal, menurut Sekjen Forum Umat Islam (FUI) ini tanpa para jamaah, tentu imam tak bisa melaksanakan shalat berjamaah. “Makanya, harus ada muazin dan laskar masjid yang menggerakkanya,” tuturnya.

Masih menurut Al Khaththath, pembentukan laskar masjid akan diisi kaum muda dengan tiga tugas utama yang menjadi penjaga masjid, mengajak jamaah serta memonitor kehadiran jamaah yang datang ke masjid. “Semoga dengan gerakan shalat Subuh berjamaah, Indonesia akan terus mendapat berkah yang diturunkan Allah SWT,” tandasnya.(jejakrekam)

Sumber : Aliansi Muslim Banua

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.