Kalsel Salurkan Rp109 Miliar untuk 58.107 Penerima Program Keluarga Harapan

0

SEDIKITNYA 58.107 Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) di Kalimantan Selatan telah mendapatkan pendanaan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Sosial RI di tahun 2017.
Pencairan dana untuk satu orang PKH Rp1.890.000 dengan kategori empat tahap yang dananya mencapai Rp109 miliar lebih di Kalimantan Selatan. “Saat ini hanya tahap ketiga, dengan 100 persen tercover penyalurannya untuk 9 kabupaten/kota melalui Bank Rakyat Indonesia (BRI),” ucap Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalsel Adi Susanto kepada jejakrekam.com, Jumat (22/09/2017).

Menurutnya, 4 kabupaten yang belum tersalurkan, disebabkan alamat dan nama lengkap tidak sesuai entri data best, sehingga perlu penyesuaian lebih lanjut. “Itu penyalurannya melalui Bank Mandiri, dan satu bulan ke depan dipastikan sudah clear,” beber mantan pejabat Badan Diklat Provinsi Kalsel ini.
Keempat kabupaten yang belum disalurkan dana PKH yakni Balangan, Tapin, HST, HSU. “Kami selalu mengawal setiap pencairan dana PKH dalam empat tahap di tahun 2017,” katanya.

Terkait kendala, Ia menyebutkan, penyaluran melalui BRI dan Mandiri sama-sama persoalannya. Apalagi penyaluran langsung tunai, tentu mereka membawa dana ke pelosok desa. “Kalau BRI memang ada unit di desa, tapi kalau Mandiri tidak ada unitnya. Ini sempat kami pertanyakan kepada bu mensos,” ujar Adi.
Pencairan bantuan sosial Non Tunai Program Keluarga Harapan (PKH) tahap ketiga sudah selesai, dan diperkirakan akhir 2017 tahap keempat.
Adi menegaskan pencairan PKH harus tepat waktu, tidak boleh ditunda-tunda karena menyangkut kepentingan Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Dampak PKH sangat signifikan baik dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan. Maka tidak ada alasan untuk menunda-nunda,” tutur Adi.

PKH mensyaratkan setiap KPM melaksanakan kewajiban KPM menyekolahkan anaknya, memelihara kesehatan dan meningkatkan produktivitas keluarga. Syarat tersebut harus dipenuhi untuk keberlangsungan penerimaan bansos PKH.
Hasil evaluasi Bank Dunia tahun 2012 dan 2015, dampak PKH menunjukkan peningkatan ibu hamil yang memeriksakan kehamilan 7%, imunisasi lengkap meningkat 8%, memeriksakan kesehatan balita meningkat 22%.
Sementara di bidang pendidikan ada peningkatan partisipasi SD 2,2% dan SMP 4,4%. Pengeluaran keluarga untuk makanan berprotein tinggi juga meningkat 10%. (jejakrekam)

Penulis : Tim Jejak
Editor : Afdi Achmad
Foto   :   Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.