HMI Banjar : Kekerasan Etnis Rohingya Tak Manusiawi “Penguasa Myanmar Tak Punya Hati Nurani”

0

Banjarmasin,

KOORDINATOR Presidium Majelis Daerah Korp Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantan Selatan, Masrur Auf Ja’far, tegas menyatakan, tindakan kekerasan yang berlangsung terhadap etnis Rohingya di Myanmar beberapa hari tadi sangat tak manusiawi. Pasalnya, ditengah pencabutan hak kewarganegaraan etnis yang sudah turun temurun bermukin dinegeri itu  terjadi tindakan kekerasan hungga pembunuhan tanpa pandang bulu baik anak-anak maupun perempuan. “ Ini sudah sangat keterlaluan dan penguasa Myanmar tidak punya hati nurani. Terlebih presiden Myanmar itu penerima nobel yang seharusnya justru jadi suritauladan bagi perdamaian,” ujar Masrur yang akrab disapa Auf ini pada jejakrekam, di Banjarmasin, Selasa (5/9) siang tadi.

Karena itu lanjut Auf, sangat tidak pantas seorang penerima nobel membiarkan tindakan kekerasan terus berlangsung tanpa menghentikannya sekaligus mencarikan solusi yang adil diatas alasan atau tujuan apapun dari negeri itu.

Auf juga menyayangkan ketika penguasa negeri itu mencabut kewarganegaraan ribuan etnis Rohingya, sehingga membuat rakyat Rohingya baik anak-anak, wanita dan orang tua jadi tak berdaya dan terombang-ambing tanpa kepastian karena tak memiliki pijakan berlindung. “ Ini sangat biadab dan tidak masuk akal,” tegasnya.

Auf yang juga duduk di Komisi hukum DPRD Kalsel itu menghimbau agar organisasi berkompeten dunia termasuk pemerintah Indonesia, bisa mendukung keras untuk dapat mengembalikan status kewarganegaraan rakyat Rohingya sehingga mereka bisa hidup selayaknya sesuai azaz kemanusiaan yang memiliki hak hidup diatas bumi yang mereka miliki.

Selain pemerintah, dia juga berharap agar diplomasi melalui lintas agama seperti biksu yang ada di Kalsel, melakukan kontak kepada pemuka agama seperti biksu berpengaruh di Myanmar untuk mencari solusi dan cara-cara perdamaian sehingga tragedi pembunuhan oleh junta militer dinegeri itu bisa dihentikan.

Disinggung, dukungan terhadap para relawan yang akan turun kejalan di kota Banjarmasin, pada Kamis 7 September lusa, Auf sangat mendukung langkah solidaritas itu, mengingat, Indonesia dan Kalsel umumnya merupakan masyarakat muslim, yang sudah sepantasnya turun menyuarakan untuk keadilan saudara-saudarinya dibelahan bumi manapun jika mengalami penindasan dan kesengsaraan. (jejakrekam)

 

Penulis :Igam

Editor   : Fahriza

Poto     : Igam

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.