Subsidi Tarif Listrik Ditarik, Inflasi Kalsel Naik

0

KEBIJAKAN pemerintah menarik subsidi pada tarif dasar listrik (TDL) di komoditas administered prices menjadi peyumbang terbesar pada inflasi selama Juni 2017. Tercatat inflasi di Kalimantan Selatan pada Juni 2017 sebesar 0,96% (mtm) lebih tinggi dibanding Mei hanya 0,29% (mtm). 

“ TINGGINYA inflasi bulan ini disebabkan meningkatnya inflasi komponen administered prices. Sementara itu, inflasi komponen inti mereda dan komponen volatile foods justru mengalami deflasi,” ujar Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel Harymurthy Gunawan, saat jumpa wartawan di Banjarmasin, Kamis (7/6/2017).

Menurut dia, kenaikan harga berlangsung secara terus-menerus dan saling pengaruh-memengaruhi dan merupakan kali pertama dalam tiga tahun terakhir.Dari administered prices, menurut dia,  sisi komponen inti adalah meredanya tekanan inflasi bersumber dari deflasi pada beberapa komoditas, antara lain televisi berwarna, mie kering dan makanan ringan/snack. Pada komponen volatile foods mengalami deflasi yang bersumber dari komoditas cabai rawit, beras, gabus dan telur ayam ras.

Sedangkan, angka deflasi pada komponen volatile foods tak terlepas dari strategi pemerintah bersama TPID dalam mengendalikan harga, khususnya dari sisi penyediaan pasokan. “ Secara tahunan tekanan inflasi justru mengalami sedikit penurunan dari 4,28% (yoy) menjadi 4,20% (yoy),” kata Harymurthy.

Penurunan inflasi, lanjut Harimurthy, bersumber dari turunnya tekanan inflasi volatile foods yang disebabkan oleh tercukupinya pasokan saat Ramadhan dan pada saat Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriyah. Mengamati kondisi permintaan dan pasokan terkini, dijelaskan Harimurthy bahwa inflasi bulanan (mtm) pada Juli 2017 diperkirakan akan menurun dibandingkan Juni 2017. Hal ini seiring dengan telah berakhirnya tekanan inflasi yang bersumber dari naiknya permintaan pada Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. “Inflasi tahunan (yoy) di Kalsel pada tahun 2017 diperkirakan masih akan berada pada rentang sasaran 4,7±1% (yoy),” tuturnya.

Masih menurut Harimuthy, dari dua kota penghitung inflasi di Kalsel disumbang Kota Banjarmasin (0,94% mtm atau lebih tinggi dibandingkan Mei 2017 yang juga sebesar 0,33% mtm). Sedangkan, di Kota Tanjung terjadi inflasi 1,33% (mtm) dari sebelumnya deflasi sebesar 0,19% (mtm). (jejakrekam)

Penulis  : Igam

Editor    : Didi GS

Foto      : PPOB Nusantara

 

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.