Sosialisasikan Reklamasi, PT MME Diingatkan Warga Penuhi Janji

0

KONSULTASI pasca tambang yang diprakarsai PT Mega Multi Energi (MME), terdengar beragam keluhan dari tokoh masyarakat dan warga tiga desa yang menjadi lokasi operasional perusahaan di Kecamatan Teweh Baru, Kabupaten Barito Utara.

TAK hanya tokoh masyarakat dan warga Desa Hajak, Sabuh dan Sikuy yang berada di Kecamatan Teweh Baru, instansi terkait juga diminta masukan untuk menindaklanjuti kegiatan pasca tambang atau reklamasi di Aula PT MME di Muara Teweh, Jumat (26/5/2017).

“Untuk lima tahun ke depan, kami akan memberi informasi di mana lokasi reklamasi pasca tambang batubara. Tujuannya, agar masyarakat bisa mengetahui dan mengetahui dampak lima ke depan akibat kegiatan pertambangan,” kata Kepala Teknik Tambang PT MME, Yudi di hadapan tokoh masyarakat dan warga tiga desa tersebut.

Kepala Desa Hajak Sariono mengingatkan agar PT MME memperhatikan aspirasi masyarakat, terkhusus masalah ganti rugi lahan yang belum beres, serta penyaluran dana CSR. “Sebab, selama ini masalah ganti rugi lahan sangat rawan konflik. Apalagi, objek lahan itu bisa dikuasai lebih dari satu orang. Kami juga mengingatkan agar pihak perusahaan memperhatikan keinginan warga untuk memiliki sumur bor sebagai sarana air bersih. Ini juga harus segera direalisasikan perusahaan,” kata Sariono.

Bukan hanya itu, ia juga mengingatkan agar warga sekitar areal perusahaan beroperasi harus direkrut menjadi karyawan, sehingga bisa memberdayakan mereka.  “Terpenting lagi adalah masalah angkutan batubara yang masih mencemari lingkungan, khususnya debu-debu yang beterbarangan ke rumah warga. Makanya, kami meminta perusahaan memperhatikan aspek lingkungan sekitar,” tegas Sariono.

Setali tiga uang, Sekretaris Desa Sikuy, Jukarto juga menekankan agar pelaksanaan reklamasi harus lebih baik dan tidak membawa dampak bagi lingkungan. “Ketika bekas galian tambang itu ditimbun dengan tanah, bagian atasnya bisa ditanam pohon. Hal ini juga bisa dikerjasamakan dengan masyarakat desa, khusus penanaman pohon dan masalah angkutan,” kata Jukarto.

Adanya aspirasi itu, Yudi memastikan akan menyampaikannya kepada pihak manajemen PT MME, khususnya penyaluran dana CSR dan insentif tenaga guru khususnya di tiga desa yang menjadi wilayah operasional perusahaan.(jejakrekam)

Penulis  : Syarbani

Editor    : Didi G Sanusi

Foto       : Syarbani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.