Disuntik Rp 19,5 Miliar, Megaproyek Bandara Trinsing Dilanjutkan

0

MEGAPROYEK pembangunan bandara di Desa Trinsing, Kecamatan Teweh Selatan, Kabupaten Barito Utara yang ditangani Kementerian Perhubungan RI, hingga kini belum bisa difungsikan.

SEJAK dimulai pada 2019, alokasi anggaran yang terserap sudah mencapai Rp 205 miliar, hingga kini belum juga rampung. Bahkan, pengerjaannya sempat terhambat selama dua tahun, akibat ketiadaan anggaran yang berasal dari APBN tersebut. Tak hanya anggaran yang digelontorkan pemerintha pusat, dana pendamping dari APBD juga turut didrop untuk pembangunan fasilitas jalan bandara dan lainnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Barito Utara, Iwan Fikri memasitkan pada 2017 ini, pembangunan bandara akan dilanjutkan kembali, karena pemerintah pusat telah mengalokasikan anggarannya. “Sekarang sudah tahap pelelangan, kami hanya mengetahui jumlah anggaran. Sedangan pelelangan sudah ditangani pihak Kementerian Perhubungan,”kata Iwan Fikri kepada jejakrekam.com di Muara Teweh, Rabu (24/5/2017).

Mantan Kepala Dinas Pendidikan Barito Utara ini mengungkapkan alokasi anggaran 2017 untuk kelanjutan bandara tersebut mencapai Rp 19,5 milair yang diperuntukkan untuk pengaspalan runway dan sejumlah fasilitas pendukung. “Jika nantinya bandara ini digarap kembali dan selesai, bahkan bisa difungsikan, maka rute penerbangan akan dialihkan dari bandara lama ke bandara baru ini,” tuturnya.

Rute penerbangan yang dilayani di Bandara Trinsing ini adalah Muara Teweh-Banjarmasin, dan Muara Teweh-Palangkaraya, bahkan hingga luar Kalimantan. “Landasan pacu Bandara Trinsing ini cukup panjang dan lebar, sehingga mampu didarati pesawat penumpang berbadan besar. Sebab, nantinya bandara ini untuk menopang angkutan udara daerah aliran sungai (DAS) Barito seperti Barito Utara, Murung Raya, Barito Selatan dan Barito Timur,” tandas Iwan.(jejakrekam)

Penulis   : Syarbani

Editor     : Didi G Sanusi

Foto        : Berita DAS Barito

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.