HSU Darurat Narkoba, Belasan Warga Mabuk Kecubung-Zenith Terpaksa Dirawat di RSUD Pambalah Batung

0

KEJADIAN luar biasa dialami warga Hulu Sungai Utara (HSU). Ini setelah, belasan warganya dilaporkan mengalami halunisasi usai mengkonsumsi efek zat carnophen (zenith) dicampur kecubung.

MEREKA terpaksa dilarikan ke IGD RSUD Pambalah Batung Amuntai pada Sabtu (26/8/2023), bahkan hingga Senin (28/8/2023) masih ada tiga pasien yang masih dirawat oleh pihak rumah sakit milik Pemkab HSU.

Informasinya, mereka mabuk kecubung usai diracik dengan zenith usai dibeli dari sebbuah tempat di Amuntai Selatan. Harganya 8 butir mencapai Rp 55 ribu. Sedangkan, jika 10 butir seharga Rp 70 ribu.

Kasus ini diungkap oleh Komisi III DPRD Kabupaten HSU usai membesuk para pasien yang tengah dirawat di RSUD Pambalah Batung Amuntai. Rata-rata para korban mengaku susah tidur sejak Jumat (25/8/2023), hingga mengalami sesak napas dan pusing, usai mengkonsumsi racikan obat ‘bius’ tersebut hingga mengalami halunisasi.

BACA : Gudang Obat Disatroni Maling, Haji Tinghui Rugi Rp 50 Juta, Pencuri Diringkus Polisi

Anggota Komisi III DPRD HSU dari Fraksi PDI Perjuangan, Teddy Suryana mengakui kondisi pasien yang mengerikan karena efek mabuk kecubung diracik dengan carnphonen yang berbeda dengan ‘fly zenith’ lazimnya.

Teddy merencanakan akan menghelat rapat dengar pendapat dengan Polres HSU, Balai Besar POM di Banjarmasin khususnya perwakilan di Amuntai dan Badan Narkotika Nasional (BNN) HSU terkait temuan adanya belasan warga mabuk kecubung diracik carnophoen yang merupakan produk lokal.

BACA JUGA : Terbelit Pencucian Uang, Bos Zenith Amuntai H Tinghui Dituntut 2 Tahun Penjara

“Fakta ini membuktikan jika HSU, khususnya Amuntai sudah zona merah obat-obatan terlarang, ini sama saja sudah darurat narkoba. Sebab, sebelumnya sudah ada bandar besar obat-obatan terlarang di Amuntai, mengapa harus terulang lagi,” kata Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kalsel ini kepada jejakrekam.com, Senin (28/8/2023).

Pelaksana Tugas Direktur RSUD Pambalah Batung Amuntai, dr Yeni Kusuma Dewi membenarkan adanya kejadian mabuk halunisasi massal yang dialami warga HSU.

Berdasar data, ada 10 korban rawat jalan. Sementara, tiga korban lagi terpaksa harus menjalani rawat inap di RSUD Pambalah Batung. Ironisnya, dari 16 korban terdata rata-rata berusia terutama 16, 18 hingga 19 tahun hingga tertua berumur 33 tahun merupakan umur produktif.

BACA JUGA : Aset dan Uang Bos Obat Amuntai Tinghui Senilai Rp 12 Miliar Terancam Disita

Mereka berasal dari berbagai daerah di Kabupaten HSU, yakni Telaga Bamban, Pulantani, Haur Gading, Bayur, Tangga Ulin, Kebun Sari, Palampitan, Padang Besar, Pulau Tambak, Sei Malang. Bahkan, ada pula warga dari Angkinang, Hulu Sungai Selatan dari total 16 korban mabuk massal kecubung campur zenith.

Sementara itu, Ketua Pospera Kabupaten HSU, Rosihan Anwar menilai fakta yang telah telanjang dengan adanya mabuk dan halunisasi massal usai mengkonsumi carnophone diracik kecubung.

“Inilah mengapa aparat penegak hukum harus serius dalam mencegah persoalan norkoba di HSU, baik Kasat Reserse Narkoba Polres HSU, BNN Kabupaten HSU dan BPOM. Basmi sampai ke big bosnya, jangan hanya yang kurir disikat,” kata Rosihan kepada jejakrekam.com, Senin (20/8/2023).

BACA JUGA : Beromzet Ratusan Juta, Tinghui Diminta Buktikan Legalitas Transaksi Obat Daftar G

Menurut dia, HSU sudah lama darurat narkoba usai ditemukan adanya gudang atau apotek yang berubah menjadi lokasi transaksi barang haram.

“Jangan hanya pemakai atau pengguna saja ditangkapi, termasuk kurir tapi bandar kakapnya harus pula digulung. Jika dapat informasi dari masyarakat, tentu aparat penegak hukum harus segera bersikap segera, jangan sampai lembaga pemasyarakatan (lapas) atau rumah tahanan (rutan) penuh dengan narapidana narkoba, khususnya dari yang kelas teri saja,” imbuh Rosihan.(jejakrekam)

Penulis Muhammad
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.