Dongeng Kemanusiaan Bangkitkan Semangat Anak Nelayan Desa Rampa

0

MENIKAH dan bekerja di usia belia untuk meringankan beban ekonomi keluarga masih menjadi belenggu kemiskinan di Kalimantan Selatan. Salah satunya dapat ditemukan di Desa Rampa, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan.

“ANAK-anak di sini masih banyak yang terpaksa dinikahkan atau bekerja melaut setelah lulus sekolah dasar karena orang tuanya tak mampu. Menurut mereka,tulah satu-satunya jalan untuk mengurangi beban ekonomi keluarga,” tutur Wahyuningsih, salah satu warga Desa Rampa.

Banyaknya angka putus sekolah di Desa Rampa, rupanya menarik perhatian Awam Prakoso yang merupakan pendiri Kampung Dongeng Indonesia. Dalam kesempatannya bertandang ke Kotabaru, lelaki yang kerap disapa Kak Awam itu juga menyapa anak-anak Desa Rampa dalam kegiatan Dongeng Ceria, Jumat (27/4/2019) lalu.

BACA: ACT Kirimkan 60 Ton Bantuan untuk Korban Banjir Bengkulu

Bersama relawan Kampung Dongeng dan Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kotabaru, Kak Awam berhasil menghibur anak-anak melalui cerita-cerita tentang peduli lingkungan, setia kawan, dan motivasi belajar.  “Alhamdulillah senang sekali bisa ketemu kembali dengan anak-anak Desa Rampa. Ini jadi magnet yang luar biasa bisa dekat kembali dengan mereka,” ungkap kak Awam.

Warga Desa Rampa sudah begitu akrab dengan Kak Awam. Sejak 2012, ia rutin mengunjungi Desa Rampa, kecuali tahun 2017 dan 2018. “Metode mendongeng sangat tepat untuk anak-anak di sini, buktinya mereka terlibat aktif dan ikut menjawab dalam cerita-cerita yang saya sampaikan,” imbuh Kak Awam.

Kak Awam berharap para relawan bisa terus menerus melakukan edukasi di Desa Rampa. “Ayo ajak mereka mengenal bagaimana indahnya sekolah dan belajar sehingga kelak mereka bisa menentukan masa depan di berbagai bidang,” pungkasnya.

 

Salah satu anak, Muhammad Rafael alias Bejo, mengaku senang dengan kegiatan Dongeng Ceria dari Kak Awam. Ia berharap kegiatan dongeng bisa sering dilakukan di desanya. “Kak Awam sering-sering lah ke sini,” ucapan Bejo itu berbuah tawa dari Kak Awam. “Siap!” jawab Kak Awam.

BACA JUGA: 12 Ribu Warga Bengkulu Mengungsi, ACT Dirikan 5 Posko Kemanusiaan

Kegiatan yang berlangsung di dermaga ikan Desa Rampa itu juga dihadiri oleh Bunda Paud Kotabaru Hj Fatma Idiana Sayed Jafar. Dalam sambutannya, Bunda PAUD tidak lupa berpesan pada para orang tua agar tidak buru-buru menikahkan anaknya setelah lulus dari SD. “Kita harus memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk meraih pendidikan yang lebih tinggi,” ujarnya.

Ketua MRI Kotabaru Hamas Al Qosam juga mengaku senang dengan kehadiran Kak Awam. “Senang sekali bisa melihat dan belajar langsung bagaimana mendongeng dari masternya. Ini pengalaman berharga dan tentunya sangat diperlukan untuk para relawan,” tuturnya.

Hamas menjelaskan bahwa MRI Kotabaru atas dukungan Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalimantan Selatan telah menginisiasi Relawan Saijaan Mengajar (RSM). Program RSM lahir atas dasar kepedulian terhadap anak-anak di Desa Rampa. “RSM sudah berjalan selama sebulan dan secara mengajar tiga kali sepekan,” ujar Hamas. Hamas berharap dengan kehadiran Kak Awam bisa memupuk semangat para relawan untuk terus peduli.(jejakrekam)

Penulis Retno Sulisetyani
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.