Disediakan Bus Wisata dan Ojek Gratis bagi Jamaah Haul di Lapangan Murjani

0

KEMACETAN terjadi di perempatan Jalan Sekumpul-Jalan Achmad Yani depan Pasar Batuah, Martapura. Ini karena dua arus besar ratusan ribu jamaah berdatangan dari arah Banjarmasin dan Hulu Sungai, terutama para pencinta Guru Sekumpul yang datang dari Kalimantan Tengan dan Kalimantan Timur.

PETUGAS gabungan dari kepolisian dan Dinas Perhubungan Banjar dan lainnya pun mengatur arus masuk ke kawasan Sekumpul yang menjadi pusat konsentrasi jamaah. Dinas Perhubungan Banjar pun selalu mengupdate data dengan mengecek kondisi kekinian melalui CCTV yang dipasang di titik massa itu.

“Silakan cek link CCTV tersebut agar tidak terjebak macet di sekitar Banjarbaru dan Martapura. Bisa dicek di sini,” tulis keterangan dari Dishub Banjar.

Sementara itu, warga Martapura, Rifki menyarankan bagi jamaah khususnya dari arah Banjarmasin jika ingin ke Sekumpul, bisa menggunakan jalan alternatif ke Sungai Ulin dan tembus ke jalan Gunung Ronggeng dan Jalan Pendidikan.

BACA : Pasar Terapung Tutup Lebih Awal, Jalan di Banjarmasin Lengang

“Macet sekali di perempatan Sekumpul, karena ada ribuan jamaah yang melintas di kawasan itu,” kata Rifki kepada jejakrekam.com, Minggu (10/3/2019).

Untuk mengurai kemacetan, Pemkot Banjarbaru pun menyediakan bus wisata gratis bagi para jamaah haul yang hendak ke Sekumpul, Martapura. Para jamaah pun memarkir kendaraan mereka di seputaran Lapangan Murjani, Banjarbaru. Bus itu pun ramai ditumpangi para jamaah. Tak hanya itu, para pengojek online maupun pangkalan pun menyediakan jasa angkutan ojek gratis bagi para jamaah yang hendak ke Sekumpul.

BACA JUGA :  Jalur Sungai Martapura Mulai Dipadati Jamaah Haul Guru Sekumpul

Awak jejakrekam.com di lapangan melaporkan kondisi jamaah yang datang bergelombang, terus memenuhi ruas jalan di seputaran Sekumpul, Martapura. Bahkan, ada beberapa jamaah yang bisa berada di ring II, apalagi ke ring II, lebih memilih menggelar sajadah di tepian saluran Irigasi Riam Kanan di seputaran Sekumpul.

Pemandangan ini sungguh menakjubkan, mengingat pada Ahad (10/3/2019) malam, merupakan puncak peringatan hari wafatnya ulama kharismatik Kalsel tersebut, yang dihadiri seluruh elemen masyarakat yang tak lagi mengenal strata sosial.(jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.