Perayaan Imlek Bentuk Kebersamaan di Tengah Keberagamaan

0

TAHUN baru Imlek begitu ditunggu-tunggu oleh masyarakat Tionghoa, termasuk di Indonesia. Biasanya, mereka melakukan bermacam tradisi sebelum Imlek hingga Cap Go Meh pada akhir perayaan Imlek.

TRADISI itu mulai dari sembahyang di toapekong yang dilaksanakan seminggu sebelum Imlek dengan mengadakan sembahyang untuk mengantar kenaikan dewa ke surga, kemudian dilanjut dengan sembahyang leluhur.

Sembahyang leluhur biasanya dilakukan pada satu hari menjelang peringatan Imlek. Tujuannya adalah untuk memberi tahu pada arwah leluhur bahwa esok adalah hari Imlek dan mereka diundang hadir untuk merayakan bersama anak-cucu yang masih hidup di dunia. Tak hanya ritual itu saja, acara bersih-bersih rumah sebagai simbol kesucian diri juga dilakukan sebelum mendekati Imlek.

BACA : Atraksi Barongsai Mengusir Roh Jahat di Toko Milik Warga Tionghoa

Namun, masyarakat Tionghoa yang tersebar di berbagai belahan dunia tak hanya menganut kepercayaan Konghucu atau Buddha saja. Mereka ada yang telah pindah keyakinan, kemudian menganut Kristen, Katolik, juga Islam. Maka tak jarang tradisi-tradisi yang kaitannya dengan sembahyang tak dilakukan lagi ketika Imlek.

Salah seorang keturunan Tionghoa, Winardi Sethiono, mengatakan bahwa tradisi yang dilakukan keluarganya hanya sebatas kumpul-kumpul dan bersilaturrahmi. “Kita bersilaturrahmi dengan kerabat, dan kolega, malam kita berkumpul di salah satu rumah pengurus Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI),” kata pengusaha reklame ini.

Bagi Winardi perayaan imlek lebih condong kepada sisi kebudayaan ketimbang aspek teologis. “Dalam NKRI ada beragam suku, ras, bangsa, dan agama. Kita hidup dalam bangsa yang plural, maka Imlek cerminan indahnya kebersamaan dalam perbedaan,” kesan ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Kota Banjarmasin ini.

Winardi berharap perayaan imlek kali ini dapat dijadikan momentum untuk membuktikan bahwa toleransi antar golongan dan agama tersebut masih tetap terjaga. “Warga Tionghoa di Indonesia mempunyai andil yang teramat besar dalam perjuangan kemerdekaan dan berkiprah dalam pembangunan, kita harus menjunjung tinggi persatuan atas dasar kebhinekaan,” pungkas Winardi.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.