LSISK Minta Pemerintah Benahi Kondisi Perekonomian Negara karena Merosotnya Nilai Tukar Rupiah

0

MAHASISWA yang tergabung dalam Lingkar Studi Ilmu Sosial Kerakyatan (LSISK) menggelar aksi mimbar bebas menuntut pemerintah untuk segera membenahi kondisi ekonomi negara, di bundaran Hotel A, Jumat (7/9/2018).

HAL didasarkan oleh kondisi nilai tukar rupiah yang semakin melemah. Organisasi lintas perguruan tinggi ini menuntut pemerintah mengambil kebijakan yang mampu meredam keperkasaan dollar atas rupiah

Rizki Ade Putra, koordinator aksi dalam orasinya mengatakan, dengan banyaknya polemik yang ada di negeri ini ditambah lagi dengan permasalahan ekonomi yang tidak stabil.

“Terhitung sejak 5 September 2017 hingga 6 September 2018 nilai rupiah mengalami pelemahan yang drastis dari Rp 13.154 sampai Rp 15.029. Di saat yang bersamaan selama satu tahun ini, berbagai macam kebijakan yang merugikan, seperti penjualan aset PT Pertamina” tegasnya.

Belum lagi penambahan hutang, yang mencapai Rp 5.336 triliun lanjut Rizki Ade Putera, hingga kepentingan politik yang terkesan sibuk dengan perebutan kekuasaan mengakibatkan semua keadaan semakin memburuk.

“Dampak yang dirasakan dari lemahnya nilai rupiah akan memperburuk keadaan bangsa yang masih sarat dengan ketidakstabilan ekonomi, hutang Negara yang menumpuk, dan taraf hidup rakyat yang masih rendah,” ucap mahasiswa UIN Antasari ini.

Ia menambahkan, lebih dari itu, dari rentetan gejolak yang tampak, kemungkinan krisis ekonomi menjadi sesuatu yang tidak dapat dihindari lagi.

“Melihat kondisi bangsa saat ini, jelas bertolak belakang dengan UU RI Nomor 11 ayat 1 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial, bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya” ucap Rizki Ade Putera.

Rizki Ade Putera menegaskan pemerintah harus segera mengambil sikap untuk menstabilkan nilai rupiah, agar tidak berpotensi keluarnya kebijakan yang memberatkan rakyat dan pemerintah wajib menjaga kestabilan nilai rupiah.(jejakrekam)

Penulis Husaini
Editor Andi Oktaviani

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.