Foto : Youtube
SELALU didengungkan rencana penutupan lokalisasi Merong di Jalan Brigjen Katamso, Kota Muara Teweh. Akses menuju Lembah Durian, nama lain dari lokalisasi Merong ini berada di ruas jalan negara Muara Teweh-Puruk Cahu, kilometer 3,5. Rencana penutupan lokalisasi terbesar di Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito itu kembali dimatangkan.
PELAKSANA Tugas Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinsos PMD), Barito Utara, Eveready Nur mengungkapkan telah disusun rencana penutupan lokalisasi Merong dari hasil rapat. “Kami bersama pihak kecamatan dan kelurahan telah meamnggil para pemilik rumah, tempat para pekerja seks komersial (PSK) mencari nafkah,” ucap Eveready Nur kepada jejakrekam.com, di Muara Teweh, Rabu (18/7/2018).
Menurut dia, sebelum ditutup permanen, sosialisasi kepada para penghuni lokalisasi Merong harus dilakukan, terutama para pemilik wisma. Saat ini, terdata ada15 wisma karaoke yang dihuni lebih dari 100 wanita penghibur, berasal dari luar daerah. “Mereka itu sudah beroperas sejak belasan tahun, sampai sekarang,” tutur Eveready .
Sesuai rencana ditegaskan dia, penutupan lokalisasi Merong terlaksana pada April 2019, sehingga dengan sosialisasi, para pemilik wisma termasuk penghuninya bisa mempersiapkan diri mencari pekerjaan lain. “Yang pasti, di lokasi itu setelah ditutup, harus steril dari praktik prostitusi. Sedangkan, rumah makan dan warung masih bisa beroperasi, bahkan kami siap membantu dalam proses perizinannya asalkan sesuai aturan,” tegas Eveready .
Ia mengungkapkan untuk wilayah Kalimantan Tengah, hanya Barito Utara yang belum menutup lokalisasi PSK. Dengan target tahun depan Barito Utara bebas dari tempat prostitusi, Eveready menegaskan penutupan lokalisasi Merong tak boleh tertunda lagi. “Kami juga menindaklanjuti amanat dari Kementerian Sosial, agar seluruh daerah bebas dari hal semacam itu. Jadi, tahun depan, sudah kita tutup, karena sebelumnya sempat terkendala,” pungkas Eveready .(jejakrekam)
Pencarian populer:sotwe wts lokalisasi