Kutuk Israel, Mahasiswa Kalsel Bersama Palestina

0

PERNYATAAN dan sikap Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang mengakui Yerusalem atau Al-Quds sebagai ibukota Israel, tak hanya mengundang reaksi dunia. Elemen umat Islam yang ada di Kalimantan Selatan bereaksi dalam solidaritas Palestina dan mengutuk tindakan Amerika Serikat yang menyokong Israel.

MEREKA yang tergabung dalam Smaith Ukhuwah, KAMMI,  Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), KSI Adz-Dzikra, Prokami, PMII, LMI, dan FSLDK Kalimantan Selatan menggelar aksi unjuk rasa mengutuk Amerika Serikat dan Israel serta membela Palestina. Aksi ratusan mahasiswa puluhan mahasiswa ini dimulai dari kampus UIN Antasari, kemudian longmarch menuju Stasiun RRI Banjarmasin di Jalan Achmad Yani Km 2, Banjarmasin untuk menyampaikan aspirasi dan disiarkan secara langsung melalui saluran udara, Senin (11/12/2017).

Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Aksi Bela Ibukota Palestina Al-Quds, Muhammad Alfiansyah mengutuk sikap Presiden Trump yang mengakui Jerusalem sebagai ibukota Isreael.

“Jelas, Israel itu adalah bangsa penjajah atas negara Palestina. Sejak 1896, seorang zionis bernama Theodor Herzl yang membuat usulan untuk mendirikan negara Israel di atas tanah negara Palestina. Atas bantuan Inggris, akhirnya bangsa Yahudi berhasil membangun kekuatan dan menjajah di tanah Palestina. Sehingga,  pada 14 Mei 1948, Negara Israel yang berdiri di atas tanah Palestina diproklamirkan orang-orang Yahudi,” beber Alfiansyah dalam orasinya.

Tak seberapa lama, kroninya, Ameriksa Serikat mengakui kedaulatan negara Israel yang ditolak mayoritas negara di dunia, khususnya di dunia Islam. “Hal ini menjadi babak baru penjajahan besar atas tanah Palestina. Serta, menjadi satu kejahatan luar biasa terhadap rakyat Palestina. Tentu dengan sudut pandang apapun, penjajahan israel terhadap negara Palestina tidak dapat dibenarkan, sebab bertentangan dengan prikemanusiaan dan prikeadilan,” cetusnya.

Mahasiswa Uniska Syekh Muhammad Arsyad AlBanjary (MAB) ini menegaskan dalam UUD 1945  terdapat seruan perdamaian dan keadilan terhadap segala bangsa. “Bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan prikemanusiaan dan prikeadilan. Jadi, sebagaimana amanat konstitusi, Indonesia harus mengambil bagian dalam mendukung  dihapuskannya bentuk penjajahan yang sangat nyata masih terjadi di dunia, termasuk penjajahan Israel atas Palestina,” tegasnya.

Nah, menurut dia, pernyertaan Amerika Serikat lewat Presiden Trump bahwa Al-Quds adalah sebagai ibukota Israel, merupakan sikap yang konyol dan sebentuk pengkhianatan atas cita-cita perdamaian dan prinsip keadilan, kemanusiaan, serta menantang segala bangsa yang memiliki hati nurani dalam dadanya.

“Untuk itu, hari ini, kami para pemuda-pemuda Islam Indonesia, masih sama menyuarakan penentangan atas penjajahan israel terhadap Palestina. Sama seperti hari-hari kemarin, kami kembali menyerukan penolakan dan kemarahan terhadap arogansi para penjajah di muka bumi ini,” tegas Alfiansyah.

Ia juga mengajak para pemuda Indonesia, khususnya Kalimantan Sealtan yang tergabung dalam Forum Pemuda Pembela Palestina sebagai bagian dari rakyat Indonesia serta komunitas dunia, memandatkan kepada Pemerintah Indonesia.

“Kami mendesak agar pemerintah Indonesia mengutuk keras perilaku keangkuhan dan menolak keras keputusan yang sangat provokatif dan diskriminatif serta mengabaikan hak-hak bangsa Palestina tersebut. Lalu, melaksanakan dan menyerukan kepada tiap bangsa untuk melakukan embargo ekonomi terhadap Amerika Serikat khususnya di sektor energy,” cetusnya.

Kemudian, menurut Alfiansyah, Indonesia harus memimpin angsung diplomasi internasional, perlawanan kepada Amerika Serikat serta alansi-aliansi strategis.

Ia juga menyerukan negara – negara muslim di dunia untuk bersatu membela dan membebaskan Al-Quds. Caranya, dengan mengusir para duta besar dan ,emutus hubungan diplomatik dengan Amerika Serikat. “Indonesia juga harus mempelopori tegaknya perdamaian di kawasan Palestina dalam kerangka perjanjian OSLO. Mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil sikap yang jelas dan tegas, serta mengambil peran maksimal dalam mencari solusi terbaik sebagaimana amanat yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945,” papar Alfiansyah.

Terakhir dalam pernyataan sikap para pemuda Kalsel ini mengajak kepada seluruh muslimin di manapun berada untuk membantu nangsa Palestina dalam bentuk apapun baik material maupun spiritual demi keselamatan dan kemuliaan Palestina sebagai suatu bangsa.

Di akhir pembacaan sikap, para pemuda dan mahasiswa Kalsel ini memastikan untukmu Palestina tercinta,mereka siap penuhi panggilannya. “Untukmu Al Aqsha yang mulia kami akan terus bersamamu,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Asyikin

Editor   : Didi GS

Foto      : Istimewa

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.