Mata Kuliah Pancasila Dimodifikasi Kondisi Kekinan

0

ADA 4.000 perguruan tinggi (PT) se-Indonesia mendeklarasikan Aksi Kebangsaan Melawan Radikalisme di Bali yang dihadiri Presiden Joko Widodo. Sedikitnya, ada 7 rekomendasi dalam penguatan Pancasila terhadap mahasiswa di lingkungan kampus masing-masing.

KETUA STIA Bina Banua Banjarmasin, DR Murakhman Sayuti Enggok mengungkapkan salah satu rekomendasi itu adalah membentuk Pusat Studi Pancasila dan Bela Negara di masing-masing perguruan tinggi, pengkajian dan pengembangan metode serta materi pengajaran Pancasila. Kemudian, pengkajian dan perumusan pendidikan karakter bangsa yang berbasis Pancasila dan kearifan lokal, menyusun standar kompetensi dan indikator keberhasilan pembelajaran mata kuliah Pancasila, sinergitas antar komponen bangsa di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan, serta kerjasama antarlembaga kajian Pancasila di PT dengan lembaga-lembaga pemerintah dalam kegiatan nilai-nilai Pancasila.

“Sedangkan rekomendasi ke tujuh yaitu, deklarasi aksi kebangsaan perguruan tinggi dan civitas akademika melawan radikalisme di kampus masing-masing sudah dilaksanakan bertepatan dengan Sumpah Pemuda 28 Oktober kemarin,” ucap anggota steering committee Aksi Kebangsaan Melawan Radikalisme kepada jejakrekam.com, Minggu (1/10/2017).

Mantan anggota DPRD Banjarmasin ini menegaskan  untuk aksi nyata penerapan di kampus masing-masing rekomendasi tersebut akan dibicarakan lebih lanjut. Terutama dengan pimpinan PT yang mengikuti aksi kebangsaan di Bali. “Kami akan diskusikan bersama dulu dengan pimpinan PT yang lain, terutama yang hadir,” bebernya.

Apakah nanti Pancasila akan masuk kurikulum perkuliahan, Sayuti mengatakan peluang itu cukup terbuka berdasar arahan Presiden Jokowi. “Itu masih akan dibicarakan dengan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), Kementerian Agama, serta unit kerja presiden pembinaan ideologi Pancasila (UKP PIP),” cetusnya.

Khusus di STIA Bina Banua, Sayuti memastikan mata kuliah Pancasila akan dimodifikasi agar lebih kekinian, sehingga mahasiswa bisa lebih menerima dan menghayati nilai-nilai yang terkandung dari Pancasila.”Nilai utama Pancasila itu adalah gotong royong, jadi dengan sesama tetangga di lingkungan masing-masing harus diterapkan. Pemahaman ini harus ditumbuhkan kepada mahasiswa saat ini. Jangan sampai nilai utama Pancasila ini luntur,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis : Wan Marley

Editor   : Didi GS

Foto     : Blogger Kantor Berita Kalsel

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.