Bernuansa Modern dengan Konsep Relief Sejarah, Tugu Nol Kilometer Diresmikan Walikota Banjarbaru

0

IKON “Tugu Nol Kilometer” yang berada di Jalan A Yani Km 34,5 Kota Banjarbaru diresmikan secara langsung oleh Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Arifin, Jumat (29/12/2023) malam.

BERNUANSA modern dengan konsep desain relief sejarah, lorong waktu, lorong dua puluh pilar, ornamen daun bangkal, tulisan selamat datang di Kota Banjarbaru, serta ornamen yang berada di lingkaran utama, Tugu Nol Kilometer Banjarbaru ini menjadi ikonik baru di kota berjuluk Kota Idaman.

“Posisinya (lingkaran utama) bila kita tarik garis imajiner akan segaris lurus dengan Lapangan Murdjani dan kantor Walikota,” ujar Kepala Dinas PUPR Banjarbaru Eka Yuliesda dalam penyampaiannya.

BACA : Capai 34 Persen, Walikota Banjarbaru Pantau Pembangunan Tugu Nol Kilometer

Dititik lingkaran utama tersebut kata Eka, dituliskan semboyan kerja tanpa pamrih yang dicetuskan oleh Almarhum KH Jafri Zam Zam, yaitu “Wabul Sawi”, akronim “Wani Baidabul, Sanggup Menggawi” yang artinya berani berniat maka harus berani mengimplementasikannya. 

“Tidak hanya berniat saja, tetapi harus mempunyai usaha untuk mewujudkan apa yang diniatkan karena lillahita’ala. Semboyan inilah yang kemudian menjadi cikal bakal motto Banjarbaru, yaitu Gawi Sabarataan,” jelas Eka. 

Tugu Nol Kilometer Banjarbaru yabg berdiri di atas tanah seluas 327 meter persegi ini, disampaikan Eka  dikerjakan selama 180 hari kalender oleh Konsultan Perencana CV Matra Estetika Rekayasa dengan nilai kontrak sebesar Rp1,7 miliar dan melibatkan sejarawan serta  budayawan Kota Banjarbaru.

“Pembangunan Tugu Nol Kilometer ini telah mempertimbangkan aspek kenyamanan, aksesibilitas serta menggambarkan identitas Kota Banjarbaru sebagai upaya pemenuhan landmark kota yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria. Diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan bagi pengguna kawasan,” tuturnya. 

BACA : Pantau 6 Lokasi Proyek, Walikota Banjarbaru Sebut Pembangunan Embung Masih Jadi ‘Pekerjaan Rumah’

Sementara itu Walikota Banjarbaru HM Aditya Mufti Arifin mengatakan Tugu Nol Kilometer Kota Banjarbaru merupakan titik dimana sejarah Banjarbaru itu berdiri.

“Kalau konsep sepenuhnya milik Kota Banjarbaru, tidak ada terinspirasi dari kota-kota lain. Karena disini juga ada relief yang mengisahkan tentang berdirinya Banjarbaru. Mudahan ini menjadi pengingat kepada generasi muda akan sejarah kota Banjarbaru. Jadi tugu ini sebagai ikon kota juga  sebagai tugu sejarah untuk kota Banjarbaru,” ucap orang nomor satu di Banjarbaru.

Aditya juga menyampaikan, CCTV akan ditempatkan di sekitar Tugu Nol Kilometer agar keberadaannya tidak disalahgunakan oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Kita juga berharap agar masyarakat menjaga apa yang telah dibangun Pemkot Banjarbaru, karena dibangun tentunya untuk kepentingan masyarakat,” pungkasnya.

BACA JUGA : Lahan Embung Gunung Kupang Cempaka Digarap, Pemilik Tanah Pertanyakan Pembayaran Ganti Rugi

Dilain sisi, salah satu pendamping tim pengulik sejarah Banjarbaru Faris Fadhilah mengapresiasi atas berdirinya Tugu Nol Kilometer Banjarbaru. Ia menuturkan Tugu Nol Kilometer ini sebagai titik pusat aktivitas Banjarbaru.

“Kalau masyarakat dulu ceritanya titik aktivitas masyarakat itu berada di daerah Gunung Apam di dekat Kantor Polres Banjarbaru itu, ada warung yang berjualan Kue Apam dan tempat itulah dijadikan tempat istirahat (rest area) pulangnya para pendulang intan dari Cempaka, Kemuning. Seiring bertambahnya jumlah penduduk dan perkembang ekonomi pusat kegiatan beralih ke minggu raya yang juga dekat dengan kantor walikota,” jelasnya laki-laki berusia 60 tahun itu.

Karena itu, ujar Faris peletakan Tugu Nol Kilometer Banjarbaru ini sudah sesuai dengan sejarah Banjarbaru, dan menjadi titik awal sejarah juga karena dijaman pemerintah sebelumnya tidak terpikirkan akan pembangunan Tugu Nol Kilometer ini.(jejakrekam)

Penulis Sheila Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.