Cegah Ancaman Radikal Terhadap Anak Muda, FKPT Kalsel Gelar Festival Asik Bang

0

AKSI Musik Anak Bangsa (Asik Bang) digelar Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalimantan Kelatan (Kalsel) di pusat kuliner Taher Square, Jalan Kapten Piere Tendean, Rabu (15/11/2023) malam.

PROGRAM Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), yang digelar FKPT Kalsel bidang Pemuda dan Pendidikan ini melibatkan puluhan perserta pelajar dan mahasiswa, dengan menyanyikan lagu wajib dengan tema perjuangan dan lagu pilihan dari peserta.

Ketua FKPT Kalsel Aliansyah Mahadi mengatakan, lewat Asik Bang FKPT Kalsel menggandeng anak muda melakukan kegiatan-kegiatan positif, karena generasi muda rentan terpapar radikalisme, Kalsel sendiri persis berada ditata-rata nasional indeks potensi radikal yaitu 10,2 persen.

BACA : Cegah Paham Radikal, BNPT dan FKPT Kalsel Gelar Keduri Desa Damai

“Dari hasil penelitian nasional di tahun 2020 indeks potensi radikal berada di 10,4 persen, namun pada 2022 menurun jadi 10,2 persen, Kalsel sendiri sama angkanya seperti nasional di 10,2 persen,” katanya.

Namun demikian kita selalu berupaya untuk melakukan upaya-upaya pencegahan, lanjutnya. Kegiatan-kegiatan seperti ini harus selalu ada, walaupun kalsel potensinya dianggap tidak seberapa.

“Kalau kepekaan kita lengah bisa saja terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, apalagi menjelang tahun pemilu,” paparnya.

BACA JUGA : Diamankan Densus 88, Sosok Terduga Teroris Dikenal Jarang Berinteraksi Dengan Warga Sekitar

Sementara itu koordinator partisipasi masyarakat BNPT Maria Himadhani mengatakan, kelompok-kelompok radikal sangat anti terhadap kearifan lokal yang berbau kesenian, oleh karena itu sebagai upaya pencegahan terhadap anak muda kita melalukan pendekatan melalui kesenian, dengan seni kita lebih happy, rileks dalam menghadapi masalah yang ada khususnya anak muda.

“Anak muda sekarang banyak dimasuki berbagai instrumen, diantaranya dari media sosial yang banyak berdatangan, mereka harus bisa memfilter, salah satunya dengan musik, sehingga tidak mudah reaktif dalam menghadapi isu-isu yang terkait radikal dan terorisme ini,” jelasnya.

Kenapa kita menggandeng anak muda karena mereka lah yang menjadi generasi penerus bangsa, jangan sampai mereka generasi penerus menjadi kelompok terorisme, “Makanya negara merangkul anak muda untuk berprestasi, sehingga pembangunan Indonesia menjadi berkelanjutan,” tutupnya.(jejakrekam)

Penulis Iman S
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.