Mujiyat Berharap Bimtek RPJPD Dukung Indonesia Emas 2045

0

PENJABAT (Pj) Bupati Barito Kuala (Batola) Mujiyat berharap, orientasi dan bimbingan teknis (bimtek) Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025-2045 mampu memberikan substansi dan pembelajaran, untuk menghasilkan perencanaan guna mendukung Indonesia Emas 2045.

ILMU dari sini kita ambil, bawa untuk membangun Batola agar menjadi kota berbudaya seperti Kota Yogyakarta,” ujar Mujiyat melalui keterangan tertulis di Marabahan, Kamis (12/10/2023).

Menurut Mujiyat, Yogyakarta merupakan kota budaya yang berkontribusi memberikan inspirasi bagus untuk Batola.

Mujiyat mengungkapkan, kelebihan Kabupaten Batola yang dibelah Sungai Barito dan mampu mengadopsi keunggulan kota besar, seperti kuliner bertarif murah dan memiliki cita rasa tinggi, sehingga banyak orang singgah di Marabahan, Ibu Kota Kabupaten Batola.

BACA: Pemkab Batola Perkenalkan Pariwisata Dan Keunggulannya Di FWBPT 2023

“Saya menginginkan adanya konsep kuliner, wisata sungai dan transit, sehingga bersatu padu mewujudkan Marabahan sebagai kota nyaman atau tempat singgah menuju IKN. Terlebih lagi Batola memiliki aset wisata religius, sungai dan laut berpeluang untuk menjadi pelabuhan,” tutur Mujiyat.

Ada tiga hal penting untuk mewujudkan Marabahan sebagai kota yang nyaman. “Harus ada sensasional, keramaian dan penerangan,” ucap Mujiyat.

Pj Bupati Batola ini berharap, para peserta yang mengikuti orientasi dan bimtek di Yogyakarta mampu merencanakan konsep yang mendorong Batola turut menuju Indonesia emas.

“Tidak ada istilah susah ketika kita mau melangkah, tidak ada istilah kata sulit ketika mau belajar, tidak ada istilah gelap ketika kita mau bertanya, di sini tempatnya untuk bertanya,” tandas Mujiyat.

Selain itu, Mujiyat menginginkan peserta mampu penuhi tahapan penyusunan RJPMD dengan analisis perencanaan tajam dan akuntabel.

BACA JUGA: Disambut Ogoh-Ogoh, Pj Bupati Batola Ingin Dwipasari Jadi Destinasi Wisata Adat dan Budaya

Mujiyat juga meminta pimpinan SKPD untuk menyamakan persepsi penyusunan RJPMD yang tidak hanya memenuhi amanat UU Nomor 23 Tahun 2005 dan Permendagri Nomor 86 Tahun 2017, tapi mampu merumuskan dokumen perencanaan berisikan mimpi optimisme dan cita-cita Kabupaten Batola untuk 20 tahun mendatang.

Direktur Pusat Pengembangan Kapasitas dan Kerja sama Fisipol Universitas Gajah Mada Dr Gabri mengatakan, jumlah peserta bimtek yang banyak menunjukkan perhatian dan keseriusan Pemkab Batola terhadap perencanaan dokumen RPJPD.

“Kami berharap seluruh peserta dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kapasitas dan pengetahuan tentang dokumen RPJPD secara keseluruhan,” ungkap Gabri.

Kegiatan tersebut diikuti 90 pegawai Pemkab Batola yang dihadiri Sekdakab Batola Zulkipli Yadi Noor, Kepala Bappelitbang Batola Munadi, asisten, staf ahli, pimpinan SKPD dan akademisi UGM.(jejakrekam)

Penulis Asyikin

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.