Suguhkan Alunan Musik Dayak Meratus, DKK Café Ingin Lestarikan dan Tingkatkan Kreatifitas Anak Muda

0

DIBALUT dengan merdunya alunan melodi khas alat musik Dayak Meratus, suasana tempat nongkrong di pinggiran kota Banjarbaru malam itu nampak berbeda dari biasanya.

BAGAIMANA tidak, komunitas Perkumpulan Dayak Meratus Kalimantan Selatan suguhkan Pentas Seni Budaya Borneo di DKK Cafè  Banjarbaru, pada Sabtu (17/6/2023) malam

Ketua Perkumpulan Dayak Meratus Kalsel Benyamin Uhil kepada jejakrekam.com menyampaikan bahwa pentas seni Budaya Borneo tersebut tampil perdana di sebuah cafe.

BACA : Membedah Kiprah Pejuang Mustafa Ideham dari Kisah Gerilya hingga Mendirikan Uniska MAB

“Untuk di cafe pertama kali seni budaya dayak tampil di DKK Cafe Banjarbaru ini. Namun untuk kegiatan tahunan kami biasanya pagelaran di Qmall Banjarbaru yang masuk di Calender Event Banjarbaru,” beber Uhil sapaan akrabnya disela pentas.

Tak lupa Uhil mewakili teman-teman dayak meratus mengucapkan terimakasih atas perizinan ruang untuk berkarya di DKK Cafe Banjarbaru.

“Dari kami perkumpulan Dayak Meratus sangat berterimakasih karena sudah disediakan tempat untuk berkarya. Dengan tampilnya kami di DKK Cafe ini harapannya dapat semakin mengenalkan seni budaya dayak ke masyarakat luar,” ucapnya.

BACA JUGA : Cerita Prof MP Lambut; Persaudaran Dayak Kristen dan Masyarakat Banjar Islam

Tak hanya itu, Uhil berharap pengembangan seni budaya Dayak Meratus dapat berkembang lebih bagus lagi.

“Juga pemerintah daerah bisa turut andil membantu dalam pengembangn seni budaya Dayak di Kalimantan. Karena selama ini ruang berkarya tidak terlalu diperhatikan,” pungkasnya.

Sementara itu, pengujung DKK Cafe Haris Makkie turut memberikan apresiasi atas terselenggaranya Pentas Seni Budaya Dayak Meratus tersebut.

BACA LAGI : Jaga Warisan Leluhur Dayak Deah, Uma Delis Disematkan Gelar Maestro Sensapi

“Saya pribadi mengapresiasi atas terselenggaranya pentas ini. Dengan pentas tersebut merupakan sebuah upaya kita untuk dapat terus melestarikan budaya terutama budaya  dayak meratus,” ucapnya.

Haris juga mengatakan, DKK Cafe punya konsep sendiri. Dimana DKK Cafe tidak hanya menjadi tempat nongkrog pinggiran kota, melainkan menjadi wahana berkreasi bagi masyarakat di Banjarbaru khususnya.

“Cafe punya konsep sendiri. DKK Cafe bukan hanya tempat nongkrong kawula muda biasanya tapi sebagai tempat melestarikan dan meningkatkan kreatifitas anak muda,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.