Arak Piala Adipura di Marabahan, Pj Bupati Batola Janjikan Segera Bangun Tugu Adipura

0

BARU menjabat sebagai Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Mujiyat mengaku bersyukur bisa memboyong pulang piala Adipura 2022 ke Marabahan dari Jakarta.

PIALA Adipura 2022 ini kemudian diarak keliling Kota Marabahan, Senin (6/3/2023), karena sudah tiga kali ibukota Kabupaten Batola ini meraih penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya di Jakarta. Marabahan, ibukota Batola meraih piala Adipura 2022 bersama 81 kabupaten/kota se-Indonesia untuk kategori kota kecil.

Mujiyat yang juga Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah  (BPSDMD) Provinsi Kalsel ini menaiki mobil bak terbuka bersama Sekda Zulkipli Yadi Noor, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Batola Fahriana, serta para camat untuk menunjukkan kebanggaan bagi Bumi Ije Jela (Selidah) itu.

BACA : Kali Ketiga Batola Raih Adipura, Pj Bupati : Ucap Syukur

“Meraih piala Adipura berarti kita bisa memberikan sebuah kebersihan. Sebab, subtansi dari Adipura adalah mengelola kebersihan lingkungan hidup lintas perkotaan,” ucap Mujiyat kepada awak media di Marabahan.

Bagi Mujiyat, keberhasilan itu tidak terlepas dari memberdayakan semua pasukan kuning berkolaborasi dengan pasukan hijau SKPD serta masyarakat Kabupaten Batola. “Jadi, piala Adipura bisa diraih berkat kebersamaan,” ujarnya.

Mujiyat optimistis tahun 2023 akan kembali bisa merebut piala Adipura untuk keempat kalinya. Sebab, secara gradual, Marabahan meraih penghargaan Adipura pada 2017, 2018 serta 2022. “Kami berencana akan membangun tugu Adipura di Marabahan. Nanti lokasinya dicari yang lebih strategis,” ucap mantan Kepala Bidang Kebudayaan Disporbudpar Kalsel ini.

BACA JUGA : Andalkan 15 Program Prioritas di Tahun 2023, Pj Bupat Mujiyat Usung Visi-Misi Batola Bisa

Mujiyat bilang tugu yang dibangun itu sebagai motivasi bagi warga Batola untuk bangga dan selalu ingat untuk menjaga kebersihan dan lingkungan Kota Marabahan.

“Tugu Adipura itu merupakan lambang pengingat pembangunan berkelanjutan. Sebab, punya simbolik sarat makna dan filosofi mendalam untuk pembelajaran bagi generasi penerus,” kata lulusan ISI Yogyakarta ini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ipik Gandamana

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.