Aplikasi PeduliLindungi Syarat Beli Migor Curah, Disdag Banjarbaru: Konsumen Tak Diwajibkan, Hanya Kepada Pengecer
KEPALA Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Banjarbaru, Anshori menyebutkan penerapan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat beli minyak goreng curah hanya diterapkan pada para pengecer tak sampai ke konsumen atau pembeli langsung.
HAL ini menurutnya dapat mempersulit dalam bertransaksi, karena tidak semua masyarakat punya dan paham dalam menggunakan ponsel pintar.
“Kalau pengecer kami wajibkan pakai Pedulilindungi, SiMirah, dan aplikasi sejenis lainnya. Tapi dari dinas tidak mewajibkan untuk konsumen atau pembeli langsung,” tutur Anshori saat ditemui di ruangannya, Rabu (13/7/2022).
Sementara itu, Rizal pedagang minyak curah di Pasar Bauntung Banjarbaru mengaku ia belum memakai aplikasi Pedulilindungi dalam transaksi jual beli dengan alasan stok minyak goreng curah miliknya masih banyak dan takut menyulitkan para pembeli.
“Stok kami alhamdulillah masih mencukupi. Harga minyak curah yang kami jual sebesar Rp.12.000/liter. Kami datangkan dari Banjarmasin. Untuk penerapan transaksi Pedulilindungi tidak kami terapkan, karena kasian konsumen yang kurang paham dengan aplikasi ataupun yang tidak punya hp. Malah jadi ribet,” ujarnya saat ditemui langsung, Kamis (14/7/2022).
Salah seorang warga Banjarbaru yang membeli minyak goreng curah, Jumadi (58) menyampaikan tidak ada sosialisasi wajib menggunakan aplikasi dalam transaksi jual beli minyak goreng curah tersebut.
“Maksud dan tujuan menggunakan pedulilindungi saat membeli minyak goreng curah itu untuk apa? Sementara kita memakai sendiri, tidak dipersalahgunakan atau dijual belikan. Kalau dibatasi semakin mempersulit juga, karena kebutuhan masing-masingnya jelas berbeda. Saya kurang setuju dengan penerapan itu,” pungkasnya.
Kendati demikian, Jumadi berharap kebijakan mengenai transaksi jual beli minyak goreng curah menggunakan aplikasi pedulilindungi dan sejenisnya dicabut agar mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.(jejakrekam)