KABUPATEN Balangan sejak berpisah dari induknya, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) pada 8 April 2003 usai disahkan UU Nomor 2 Tahun 2003 dan dikuatkan dengan keputusan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, ternyata masih ada peninggalan yang diwariskan.
SAYANGNYA peninggalan dari Kabupaten HSU berupa bangunan pasar di Desa Mungkur Uyam, Kecamatan Juai, justru terbengkalai. Bahkan, belum ada kegiatan untuk menghidupkan kembali oleh Pemkab Balangan.
Kawasan pasar itu ditumbuh rerumputan lebat. Bahkan, beberapa bagian tampak sudah mengalami kerusakan. Diketahui bangunan pasar itu berdiri sejak 2002, ketika wilayah itu masuk dalam Kecamatan Juai di Kabupaten HSU.
Camat Juai Nanang Edward mengakui kondisi Pasar Mungkur Uyam cukup memprihatinkan. Namun, ia memastikan dalam waktu dekat, bangunan itu akan dipermak untuk jadi lebih modern dan kekinian.
BACA : Lakukan Penataan, Pedagang Buah di Depan Pasar Paringin Akan Dipindahkan
“Di bekas Pasar Mungkur Uyam itu akan jadi Sentra UMKM Kecamatan Juai. Ini selaras dengan program Bupati Balangan (Abdul Hadi) yang mendukung perkembangan UMKM di daerah,” ucap Nanang Edward kepada awak media di Paringin, Jumat (17/6/2022).
“Di tempat itu akan dibangun panggung pentas, tempat nongkrong ala kafe dan lainnya. Saat ini, konsepnya sudah mulai progress, karena memang bekas pasar itu akan dijadi kawasan berbasis wisata dan sentra UMKM,” tutur Nanang Edward.
BACA JUGA : Cegah Pungli, Pasar Induk Amuntai Berlakukan Pembayaran Non Tunai
Konsep ini juga telah dikoordinasikan dengan Dinas Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Perindustrian dan Perdagangan dan Badan Pengelolaan Keuangan Pendapatan dan Aset Daerah Kabupaten Balangan.
“Koordinasi sudah saya lakukan dengan Bupati Balangan dan saya coba buat telaahan staf. Alhamdulillah, Pak Bupati menyetujui konsep tersebut,” katanya.
Dengan konsep itu, Camat Juai berharap kehidupan perekonomian di Desa Mungkur Uyam bisa kembali berdetak. Sebab, konsepnya bukan sekadar pasar tapi juga jadi sentra UMKM dan tempat wisata.(jejakrekam)