Jadi Pembeda, Akacarita Suguhkan Musik Etnik dengan Gamalan Banjar di Tahura Music Festival

0

TAHURA Music Festival yang dihelat di Taman Hutan Raya Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Kalsel pada Sabtu (4/6/2022) malam, begitu riuh dengan tepuk tangan para penonton.

AKARACITA pun ikut ambil bagian. Grup musik etnik ini pun tampil bersama Navicula band asal Bali dan band-band lokal lainnya di Tahura Music Festival 2022.

Ditopang soundsystem mumpuni dan para pemusik dan peralatan yang elegan, Akaracitga pun menyuguhkan gamalam Banjar dengan nada dan irama yang mendayu, yang menjadi pembeda dengan grup musik atau band yang kebanyakan bergenre Rock.

Instrumentasi Gamalan Banjar mengiringi lagu-lagu yang termuat dalam mini album Derana seperti Dan Malam yang liriknya ditulis oleh Sandi firly, Jeda, dan Rindang.

BACA : Berbagi Tugas, NSA PM Fokus Kelola Even dan Akacarita Garap Musik Tradisional Banjar

Suara merdu gamalan di tengah riuh festival malam itu memberi energi berbeda. Para penonton mampu bersenergi dan menikmatinya. Akaracita sendiri termasuk dalam genre World Music. Novyandi Saputra, mewakili Akaracita menjelaskan bahwa genre world music merupakanaliran musik yang bukan termasuk musik populer dan musik klasik, serta mempunyai elemen etnik.

“Kami berterima kasih kepada Bilik Bersenyawa selaku penyelenggara Tahura Music Festival yang telah memberikan ruang untuk Akaracita,” ucap Novyandi Saputra kepada jejakrekam.com, Sabtu (4/6/2022) malam.

BACA JUGA : Hanya Gamalan, Istilah Karawitan Tak Dikenal dalam Khazanah Kultur Musik Tradisional Banjar

Akademisi prodi sendratasik FKIP ULM ini mengaku bahagia karena gamalan Banjar bisa tereaktualisasi dalam bentuk yang lebih ngepop, sehingga bisa diterima dengan baik oleh para penonton.

“Bahkan, penonton duduk santai menikmati alunan musik yang dibawakan Akacarita. Puncaknya mereka sempat ramai menyalakan lampu handphone-nya menyatu membalut karya kami,” kata Jabuk, penabuh sarantam Akaracita.

Penimpilan Akacarita dengan suguhan aliran musik berbeda dengan alunan gamalan Banjar dalam Tahura Music Festival 2022. (Foto Istimewa)

Selain Akaracita, ada beberapa grup band lain yang meramaikan gelaran Tahura Music Festival di antaranya; Navicula, Muram Rock, Wasaka, Rockapudink, The Replay, Petersally, Threedays, Reggaein, Democrust, dan Last Project. Festival ini merupakan festival musik yang memiliki pesan tentang menjaga kelestarian lingkungan.

BACA JUGA : Bunyi Banjar: Catatan Etnomusikologi Musik Banjar

Akaracita yang telah berjalan kurang lebih 5 tahun ini menyajikan musik yang terdiri dari instrument tradisional dan modern, seperti gitar, gamalan, dawuh, sarantam, sarun dan suling. Akaracita mengangkat instrument tradisional gamalan Banjar sebagai sebuah upaya mengenalkan dan menempatkan gamalan Banjar ke sebuah ruang eksplorasi baru ke dalam masyarakat yang lebih luas.

Sejak 15 Desember 2021, gamelan ditetapkan sebagai bagian Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Sebagaimana diketahui jika UNESCO adalah organisasi modern yang besar tingkat dunia, berada di bawah Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dengan konsentrasi penuh pada masalah pendidikan, keilmuan dan kebudayaan.

BACA JUGA : Taman Budaya Kalsel Kemas Festival Karawitan Banjar Layaknya Konser Musik Modern

Pengakuan UNESCO kepada gamelan, tentu memiliki arti penting bagi masyarakat gamelan di dunia dan terutama masyarakat tanah air sebagai pewaris inti kebudayaan yang melahirkan karya seni besar berupa gamelan. Di Kalimantan Selatan sendiri memiliki kesenian musik gamelan (gamalan; bahasa Banjar) yang memiliki keunikan dan keistimewaannya sendiri.(jejakrekam)

Penulis Sheilla Farazela
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.